Program Makan Bergizi Gratis

Pantau Makan Bergizi Gratis di SMPN 3 Majalengka, Wabup Dena M Ramdhan Pastikan Sesuai SOP BGN

Wakil Bupati Majalengka, Dena M Ramdhan, memantau makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 3 Majalengka

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
MBG DI MAJALENGKA - Wabup Majalengka, Dena M Ramdhan (kedua kanan), saat memantau pelaksanaan MBG di SMPN 3 Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (26/2/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Wakil Bupati Majalengka, Dena M Ramdhan, memantau makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 3 Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (26/2/2025).


Ia tampak didampingi sejumlah pejabat Pemkab Majalengka saat meninjau alur pendistribusian paket makanan di Aula SMPN 3 Majalengka kemudian diambil perwakilan siswa untuk dibagikan di kelasnya masing-masing.


Dena juga terlihat menyambangi sejumlah kelas untuk menanyakan secaea langsung mengenai rasa hingga porsi makanan yang didapatkan setiap siswa SMPN 3 Majalengka.


Menurut dia, MBG yang dilaksanakan sejak 17 Februari 2025 itu berasal dari program Badan Gizi Nasional (BGN), dan makanannya disiapkan dua dapur umum yang telah menjadi mitra.

Baca juga: Kurangi Sampah MBG, SMPN 3 Majalengka Minta Siswa Bawa Sendok hingga Botol Minum


Karenanya, MBG yang menyasar TK, SD, SMP, SMA, MA, SMK, dan lainnya tersebut bukan menggunakan APBD Kabupaten Majalengka 2025 seperti yang pernah dilaksanakan pada bulan lalu.


"Ada dua mitra BGN yang menyiapkan MBG untuk ribuan siswa di wilayah Kecamatan/Kabupaten Majalengka," kata Dena M Ramdhan saat ditemui di SMPN 3 Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (26/2/2025).


Ia memastikan, pelaksanaan MBG di SMPN 3 Majalengka sesuai standar yang ditetapkan BGN dari mulai paket makanan yang disiapkan perporsi hingga alur pendistribusiannya yang diambil dari aula sekolah.


Dena mengatakan, teknis pendistribusian MBG juga berbeda untuk tingkat PAUD, TK, dan SD yang langsung dibagikan kepada seluruh murid menggunakan wadah khusus yang telah disiapkan.


Sementara, untuk tingkat SMP perwakilan siswa dari tiap kelas akan mengambil menu makanan dari aula kemudian dibagikan kepada siswa lainnya dan dinikmati bersama-sama.

Baca juga: Guru Bejat di Cirebon, Santri Dicabuli di Dalam Pondok Pesantren, Modusnya Bikin Merinding


Pihaknya mengakui, teknis semacam itu sesuai SOP yang telah ditetapkan BGN, karena jumlah siswa di SMP cenderung lebih banyak dibanding PAUD, TK, maupun SD.


"Tapi, menu dan tempat makanan untuk PAUD, TK, SD, dan SMP dipastikan sama, karena hanya teknis pemberiannya yang disesuaikan jumlah siswa di sekolah," kata Dena M Ramdhan.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved