Program Makan Bergizi Gratis

Sasaran Makan Bergizi Gratis di Majalengka Capai Lebih Dari 8.000 Murid PAUD hingga SMP

Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka telah memasuki hari kedua

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Sejumlah murid saat menikmati menu MBG di SDN III Majalengka Kulon, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (21/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka telah memasuki hari kedua sejak dimulai pada Senin (20/1/2025) kemarin.


Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengatakan, sasaran MBG yang menggunakan APBD 2025 tersebut mencapai lebih dari 8.000 siswa dari mulai tingkat PAUD, TK, SD, hingga SMP.


Menurut dia, ribuan pelajar yang menjadi penerima manfaat program MBG itu tersebar di 18 lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.

Baca juga: Kabupaten Majalengka Butuh 82 Dapur Sehat SPPG untuk Menyiapkan Menu Makan Bergizi Gratis


"Jumlah penerima manfaat program MBG dari APBD Kabupaten Majalengka 2025 ini mencapai 8048 siswa," kata Dedi Supandi saat ditemui di Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (21/1/2025).


Ia mengatakan, 18 sekolah yang menjadi sasaran program MBG kali ini terdiri dari satu PAUD, enam TK, tujuh SD, dan empat SMP baik negeri maupun swasta.


Pihaknya mengakui, SMPN 3 Majalengka menjadi sekolah yang jumlah siswanya paling banyak, yakni mencapai 1015 orang, dan disusul SMPN 1 Majalengka yang berjumlah 920 orang.


Selain itu, teknis pemberian menu makanan dalam program MBG tersebut dipastikan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).


"Teknisnya berbeda untuk tingkat PAUD, TK, dan SD yang langsung dibagikan kepada seluruh murid menggunakan wadah khusus yang telah disiapkan," ujar Dedi Supandi.


Dedi menyampaikan, untuk tingkat SMP perwakilan siswa dari tiap kelas akan mengambil menu makanan dari aula kemudian dibagikan kepada siswa lainnya dan dinikmati bersama-sama.

Baca juga: Kades: Rumah yang Terbakar di Indramayu Bukan Tempat Produksi Petasan, Tapi Membuat Kembang Api


Ia mengakui, teknis semacam itu sesuai SOP yang telah ditetapkan, karena jumlah siswa di SMP cenderung lebih banyak dibanding PAUD, TK, maupun SD.


"Tapi, menu dan tempat makanan untuk PAUD, TK, SD, dan SMP dipastikan sama, karena hanya teknis pemberiannya yang disesuaikan jumlah siswa di sekolah," kata Dedi Supandi.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved