Begini Reaksi Teroris Saat Sejumlah Bahan Bom Mother of Satan Diledakkan di Gunung Ciremai
Pengakuan mengejutkan datang dari salah satu warga yang diajak kepolisian ke lokasi penemuan. Ialah Parman (46), warga Blok Malarhayu, Desa Bantaragu
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Khususnya, kepada orang yang dianggap mencurigakan dengan membawa barang-barang yang tak lazim.
"Iya, saya juga sudah mengatakan kepada warga agar lapor jika ada orang yang datang, tapi tidak dikenal. Ini bentuk antisipasi saja, agar tidak terjadi lagi ditemukannya bahan peledak di desa kami," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 Kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10/2021) lalu.
Diketahui, bahan peledak itu dimiliki oleh Imam Mulyana (31) yang merupakan narapadina teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.
Namun, baru Oktober 2021 ini, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 Kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.
Hal itu diakuinya usai menjalankan ikrar untuk sumpah setia kedaulatan NKRI dan Pancasila.
Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai The Mother Of Satan karena ledakannya yang dahsyat itu berada di Kaki Gunung Ciremai wilayah Majalengka.
Baca juga: Ngeri Banget, Bom Mother of Satan Meledak di Gunung Ciremai, Terdengar Sampai 10 Kilometer
Baca juga: Kisah Warga yang Diajak Polisi Datangi Lokasi Bahan Peledak di Kaki Gunung Ciremai: Awalnya Gak Tahu