Berita Majalengka Hari Ini

Angka Kemiskinan di Majalengka Turun, 5.900 Warga Keluar dari Garis Kemiskinan Tahun 2025

Angka Kemiskinan di Majalengka Turun, 5.900 Warga Keluar dari Garis Kemiskinan Tahun 2025

BPS Kabupaten Majalengka
Angka Kemiskinan di Kabupaten Majalengka Menurun 

Laporan Kontributor, Adim Mubaroq

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka merilis data terbaru yang menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan di Majalengka tahun 2025.

Jumlah penduduk miskin di Majalengka tercatat sebanyak 128,58 ribu orang atau 10,31 persen, turun 5,91 ribu orang dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 134,58 ribu orang atau 10,82 persen.

Kepala BPS Kabupaten Majalengka, Joni Kasmuri, mengatakan penurunan angka kemiskinan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta dampak nyata dari berbagai program pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan di Majalengka.

Baca juga: Kemiskinan Majalengka Turun, Bupati Eman Suherman Tegaskan Komitmen Pengentasan hingga ke Desa

“Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Kabupaten Majalengka pada tahun 2025 mencapai 128,58 ribu orang (10,31 persen), menurun sebesar 5,91 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada tahun 2024 yang sebesar 134,58 ribu orang (10,82 persen),” ujar Joni, Minggu (12/10/2025).

Selain itu, data BPS juga menunjukkan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menurun dari 1,76 menjadi 1,16, menandakan rata-rata pengeluaran masyarakat miskin semakin mendekati garis kemiskinan.

Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) turun dari 0,45 menjadi 0,24, yang berarti ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin semakin kecil.

Baca juga: Ditolak Bercinta, Pria Tasikmalaya Nekat Loncat dari Lantai 10 Apartemen Easton Park Sumedang

“Penurunan indeks ini memperlihatkan kondisi ekonomi masyarakat miskin di Majalengka semakin baik dan merata,” jelas Joni.

Dengan tren penurunan ini, BPS menilai Majalengka berhasil menjaga arah pembangunan ekonomi yang inklusif. Pemerintah daerah diharapkan terus memperkuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat, bantuan sosial tepat sasaran, dan peningkatan lapangan kerja untuk menekan kemiskinan di tahun-tahun berikutnya. 


 

 
 
 
 

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved