Demo 1 September

Demo Panas di Majalengka: dari Bakar Ban Hingga Lempar Botol, Ini 3 Tuntutan Massa ke DPRD & Aparat

Aksi massa terjadi di Majalengka. Sempat memanas. Ini tuntutan massa dalam aksi tersebut.

Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Adim Mubaroq
AKSI DI MAJALENGKA - Aliansi Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Majalengka menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Majalengka, Senin (1/9/2025). 

Laporan Adim Mubaroq 

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA – Ratusan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Majalengka menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Majalengka, Senin (1/9/2025). 

Massa bergerak dari Bundaran Munjul menuju depan DPRD Majalengka yang berlokasi di Alun-alun Majalengka dan dekat Pendopo Bupati Majalengka.

Aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB hingga 14.30 WIB itu diikuti sekitar 300 orang peserta, dengan membawa spanduk, pengeras suara, serta seruan keras menuntut perubahan.

Di tengah jalannya aksi, massa sempat membakar ban bekas dan melempar botol ke arah jalan depan gedung dewan.

Meski sempat memanas, situasi masih bisa dikendalikan aparat keamanan dan aksi berakhir dengan tertib.

Dari pantauan, massa membawa poster dengan tulisan kritik keras, orasi bergantian, dan sesekali meneriakkan yel-yel menuntut keadilan.

Asap ban terbakar sempat mengepul di depan gedung DPRD, sementara aparat kepolisian berjaga di barisan depan dengan peralatan pengamanan.

Aksi ini digelar di tengah meningkatnya kekecewaan publik terhadap kondisi politik nasional dan daerah.

Sorotan tajam diarahkan pada gaji fantastis anggota DPR RI yang mencapai lebih dari Rp 100 juta per bulan, plus tunjangan rumah Rp 50 juta. 

Kemarahan massa makin memuncak akibat tragedi meninggalnya Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas dilindas mobil Brimob saat demo di Jakarta 28 Agustus 2025, yang mereka nilai sebagai bukti represifnya aparat.

Di tingkat daerah, massa menilai satu tahun perjalanan DPRD Majalengka periode 2024–2029 gagal memenuhi harapan rakyat.

Minimnya perda strategis seperti Perda Kepemudaan dan revisi RTRW, serta lemahnya advokasi soal upah, kesehatan, dan pendidikan jadi sorotan utama.

Tiga Tuntutan Utama Massa

Dalam pernyataan sikap, Aliansi menyampaikan 3 tuntutan besar:

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved