Warga Kejaksan Cirebon Protes ke PT KAI, Gara-gara Revitalisasi Trotoar, Sebut Jalan Jadi Sempit

Saat ini tengah dilakukan revitalisasi trotoar di sekitar Stasiun Kejaksan Cirebon.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
REVITALISASI TROTOAR KEJAKSAN - Rencana revitalisasi trotoar di kawasan akses masuk Stasiun Kejaksan, Kota Cirebon, memicu protes dari warga dan para pedagang setempat. Mereka menilai pelebaran trotoar justru mempersempit badan jalan yang selama ini sudah padat, sehingga dikhawatirkan membuat kemacetan kian parah. 

Keluhan serupa disampaikan Ketua RW 06 Tanda Barat, Kelurahan Kebon Baru, Ahmad Jaini.

Ia menjelaskan, bahwa warga baru mengetahui pelebaran trotoar setelah pekerjaan dimulai pada Senin lalu.

“Warga awalnya mengira ini hanya perbaikan trotoar biasa."

"Tapi kenyataannya pembangunan hampir mengambil setengah badan jalan,” ujar Ahmad.

Ia menambahkan, warga tidak menolak perbaikan trotoar, namun menolak pelebaran yang dianggap mengganggu aktivitas ekonomi dan akses konsumen.

“Keberatannya itu karena pelebaran trotoar bisa mematikan perekonomian warga. Konsumen juga enggak bisa parkir,” ucapnya.

Dalam rembukan warga sebelumnya, ada tiga tuntutan utama, yakni pelebaran trotoar dihentikan sementara sampai ada kesepakatan dengan warga, akses jalan dan parkir dipertimbangkan ulang dan drainase diperbaiki, tidak hanya trotoar.

“Saya hanya menampung aspirasi warga dan akan menyampaikannya ke kelurahan, kecamatan, sampai PT KAI. Warga minta ada pertemuan resmi dulu,” jelas Ahmad.

Menanggapi keluhan warga, Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin menjelaskan, bahwa penataan trotoar tersebut merupakan program Wali Kota Cirebon untuk mempercantik wajah kota, terutama di area stasiun yang menjadi pintu masuk wisatawan.

“Trotoar depan Stasiun Cirebon ini wajah kota. Pak Wali ingin tampilannya lebih baik, seperti Malioboro,” kata Muhibbuddin.

Ia memastikan, bahwa pembangunan trotoar dibuat lebih lebar agar pejalan kaki lebih nyaman dan nantinya akan dilengkapi taman serta lampu hias.

Terkait gambar desain yang memunculkan kekhawatiran warga, ia meluruskan, bahwa bentuk seperti tembok hanya untuk mempermudah proses visualisasi.

“Itu bukan tembok, hanya untuk mempermudah gambar. Kalau bangunannya digambar satu-satu, lama,” ujarnya.

Muhibbuddin juga menyatakan,.bahwa PT KAI telah menyampaikan masukan warga ke Wali Kota.

Atas dasar itu, pemerintah menyetujui penyesuaian lebar jalan dari 4,5 meter menjadi 5,5 meter.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved