Berita Cirebon Hari Ini

Petani Cirebon Beralih ke Pertanian Ramah Lingkungan, Hasil Panen Padi Semi Organik Melonjak

Petani Cirebon Beralih ke Pertanian Ramah Lingkungan, Hasil Panen Padi Semi Organik Melonjak

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Potret lahan persawahan di wilayah Pegambiran, Kota Cirebon.  

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Perlahan tapi pasti, petani di Kota Cirebon mulai membuka mata terhadap pentingnya budidaya ramah lingkungan.

Metode padi semi organik yang semula diragukan kini terbukti mampu mendongkrak hasil panen secara signifikan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon, Elmi Masruroh mengatakan, penerapan sistem semi organik telah memberikan hasil nyata di lapangan.

Baca juga: BREAKING NEWS- KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Kasus Promosi Jabatan


Dalam panen terakhir, produktivitas lahan mencapai 7,4 ton per hektare, meski penerapannya belum sepenuhnya sesuai standar.

“Kalau petani disiplin dalam proses penyemprotan dan perawatan sejak awal masa tanam, hasilnya bisa meningkat hingga 8–9 ton per hektare,” ujar Elmi berbincang dengan media, Jumat (7/11/2025).

Menurutnya, meskipun jumlah petani di Kota Cirebon terbatas dan lahan pertanian tidak luas, upaya peningkatan kualitas terus dilakukan melalui inovasi yang ramah lingkungan.

Saat ini, total lahan yang menerapkan pola semi organik mencapai 9 hektare dan hasilnya jauh lebih baik dibanding musim tanam pertama yang sempat terdampak hama dan penyakit.

Baca juga: BREAKING NEWS- KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Kasus Promosi Jabatan


Namun, Elmi mengakui, bahwa mengubah pola pikir petani bukan hal mudah.

Banyak yang masih ragu meninggalkan cara konvensional karena khawatir hasil panen menurun.

“Perubahan pola pikir petani menjadi tantangan tersendiri."

"Karena itu, kami lakukan pendampingan intensif dan kerja sama antar kelompok tani,” ucapnya.

Baca juga: Segini UMK Kabupaten Kuningan Jika Resmi Naik 10,5 Persen, dari Rp2.209.519 menjadi Rp2.442.517


Salah satu langkah konkret DKP3 adalah mempertemukan petani Cirebon dengan Gapoktan Sri Makmur dari Indramayu yang telah berpengalaman dalam sistem organik dan semi organik.

Melalui kerja sama tersebut, gapoktan memberikan pelatihan, penyediaan pupuk, hingga pendampingan teknis selama beberapa musim tanam.

“Kami ingin petani belajar langsung dari yang sudah berhasil."

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved