Berita Cirebon Hari Ini

Beberapa Kendaraan Pengantar MBG Belum Dilengkapi Pendingin, Ini Tanggapan Dinkes Kota Cirebon

Dinkes Kota Cirebon mengingatkan agar makanan dalam program Makan Bergizi Gratis dikonsumsi maksimal 4 jam setelah matang

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
MBG DI CIREBON - Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr. Siti Maria Listiawaty buka suara soal program Makan Bergizi Gratis MBG 

Ringkasan Berita:
  • Dinkes Kota Cirebon menyoroti proses memasak hingga makanan program Makan Bergizi Gratis dikonsumsi
  • Dinkes Kota Cirebon mengingatkan agar makanan dalam program Makan Bergizi Gratis dikonsumsi maksimal 4 jam setelah matang
  • Dinkes Kota Cirebon mengungkap beberapa kendaraan pengantar MBG yang belum dilengkapi fasilitas pendingin
 

 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon mengingatkan agar makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikonsumsi maksimal empat jam setelah matang.


Imbauan ini disampaikan untuk menjaga keamanan pangan dan mencegah risiko keracunan yang kerap muncul akibat keterlambatan konsumsi.


Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr. Siti Maria Listiawaty mengatakan, pihaknya selalu menelusuri waktu antara proses memasak hingga makanan dikonsumsi setiap kali ada laporan dugaan keracunan.


Dari hasil evaluasi, salah satu faktor risikonya adalah keterlambatan konsumsi.

Baca juga: Kabar Bursa Transfer Teranyar Persib Bandung, Tiga Pemain Merapat ke Kota Kembang


“Beberapa kali kalau ada kejadian, kami selalu menanyakan makanan matang jam berapa."


"Karena sesuai juknis Badan Gizi Nasional (BGN), makanan harus dikonsumsi maksimal empat jam setelah matang,” ujar Maria saat diwawancarai media, Kamis (6/11/2025).


Ia menjelaskan, ketentuan tersebut bukan tanpa alasan.


Empat jam merupakan batas aman berdasarkan standar keamanan pangan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui bimbingan teknis resmi.


"Empat jam itu adalah batas aman. Karena setelah makanan matang, ada proses pemorsian, distribusi, hingga sampai ke anak-anak penerima manfaat."


"Semua proses itu berpengaruh terhadap kualitas dan keamanan makanan,” ucapnya.


Namun, Maria mengakui, bahwa pelaksanaan di lapangan masih menemui sejumlah kendala.


Salah satunya adalah beban kerja dapur MBG yang tinggi akibat jumlah porsi besar, sehingga proses pengolahan menjadi lebih lama.


“Porsi yang terlalu besar bisa memengaruhi kecepatan dapur dalam mempersiapkan makanan."

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved