Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Selama pandemi Covid-19, tempat pesugihan Gunung Simpay,tak pernah sepi pengunjung alias pemohon.
Lokasi tempat pesugihan itu berada di Desa Pagundan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Baca juga: Tempat Pesugihan di Kuningan Tanpa Kuncen, Asli Bukan Hoax, Dipercaya Dihuni Siluman Ular Perempuan
Baca juga: Kisah Abah Lurah Hidup Sendiri di Kampung Mati Kuningan Hidup Tanpa Listrik, Keluarga dan Tetangga
Tempat pesugihan tersebut diyakini warga terdapat sejumlah makam leluhur desa yang dianggap sebagai makam keramat.
Ading (41), warga RT 18 RW 5 Dusun Kaliwon, desa setempat, mengatakan Gunung Simpay merupakan lahan keramat yang memiliki lebih dari satu pasarean alias makam tokoh leluhur desa.
"Di Gunung Simpay, ada Makam Buyut Saringsingan, Kuwu Rongkah, Syeh Semar Kuncung, Eyang Winanta atau Panenjoan Buyut Sakti dan ada Makam Eyang Surajaya," kata Ading saat ditemui di rumahnya, usai mengunjungi lokasi Gunung Simpay, Selasa (16/2/2021).
Nama-nama tokoh yang dimakamkan itu, kata Ading, merupakan tokoh desa di zaman sebelum kemerdekaan dan yang memperkokoh terbentuknya Desa Pagundan.
Meski masa Pandemi Covid-19, pengunjung dari luar daerah itu tetap saja ada.
Kebanyakan dari pengunjung itu bertujuan untuk bisa cepat meraih kesuksesan dalam kehidupan.
"Ya, hampir tiap tahunnya itu ada sekitar 20 orang datang dan melakukan ritual yang diharapkan sebelumnya.
Seperti di masa Pandemi Covid-19 sekarang, pemohon itu rata-rata ingin naik jabatan, pangkat dan meraup kekayaan hingga menjadi miliarder," ungkapnya.
Baca juga: Kata Aparat Soal Tempat Pesugihan Ngipri Siluman Ular di Kuningan Tanpa Kuncen Ramai Didatangi Warga
Baca juga: Kampung Dekat Tempat Wisata Paralayang di Majalengka Itu Berubah Jadi Angker, Ditinggal Penghuninya
Pengunjung pernah datang dan sukses saat usai melakukan ritual di lokasi sakral sebagai tempat pesugihan tadi.
"Ini banyak di datangi dari luar Kabupaten Kuningan. Orang yang datang itu, dari pulau Jawa dan ada juga dari Sumatra dan ada juga dari pulau lainnya," ujar Ading.
Ditemui di tempat yang sama, warga lainnya, Wahidi yang akrab disapa Mang Way (54) mengatakan, tempat pesugihan Gunung Simpay sudah cukup dikenal banyak orang.
"Iya tempat atau makam yang dikeramatkan di sini sudah terkenal dan memiliki juri kunci atau kuncen.
Baca juga: Banyak Postingan Video soal Mistis Dikaitkan dengan Kuningan, Diskominfo Ingatkan Ini pada YouTuber
Baca juga: Ada Tempat Pesugihan Ngipri Siluman Ular di Kuningan Tanpa Kuncen, Selalu Ramai Didatangi Warga
Sesuai dengan apa yang diceritakan tadi oleh Pak Ading itu memang benar terjadi," ujarnya.
Dalam pengalamannya, kata Mang Way, kawasan Gunung Simpay sering menjadi tempat melakukan pemanjatan doa dan pengharapan kebaikan untuk lingkungan sekitar.
"Sewaktu kecil emang di kawasan Gunung Simpay suka dijadikan tempat bermain dan orang tua kami melakukan pemanjatan doa untuk kebaikan bagi keluarga dan lingkungan sekitar," ungkapnya. (*)
Baca juga: Bawang Merah Ternyata Tak Boleh Dimakan Orang dengan 5 Kondisi Ini, Bisa Berakibat Fatal
Baca juga: Di Hadapan Hakim, Marshanda Jawab Soal Tuduhan Selingkuhan Arya, Mantan Suami Kareen Indonesian Idol
Tempat Pesugihan Siluman Ular, Ngipri
Sebelumnya diberitakan ada tempat pesugihan yang terletak di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan yang sudah lama tidak memiliki kuncen alias juru kunci.
Namun, lokasi mistis yang diketahui tempat Siluman Ular Perempuan tidak pernah sepi dan selalu dikunjungi warga dari berbagai daerah.
Hal itu dikatakan Subandi (71), salah seorang warga setempat, yang memiliki lahan persawahan yang tak jauh dari lokasi ngipri alias pesugihan tersebut, Senin (1/2/2021) saat ditemui di kediamannya lingkungan Babakan, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan.
Baca juga: Kisah Sebuah Kampung di Kuningan yang Warganya Dilarang Makan Lele, Menabuh Bedug dan Gelar Wayang
Baca juga: Gempa 4,1 Magnitudo Guncang Pangandaran, Begini yang Dirasakan Sejumlah Warga Pangandaran
Menurutnya, lokasi pesugihan tanpa kuncen itu tidak jauh dari Makam Mbah Pawenangan, Mbah Guru, Makam Jaelani Abdul Kodir.
“Iya lokasi disana memang terdapat istilah saya ngomong itu ada yang putih dan ada yang hitam.
Dan tempatnya sama di sekitar makam leluhur kampung sini,” katanya.
Mengenai ritual dalam lokasi pesugihan tersebut, kata dia tidak mengetahui persis bagaimana tindak tanduk warga yang melakan ritualnya seperti apa.
“Oh, saya gak berwenang dan tidak tahu ritualnya seperti apa dan bagaimana,” ujarnya.
Lokasi pesugihan yang diketahui sebagai sarang siluman ular perempuan, Subandi menyebut bahwa hal itu diketahui dari ulasan langsung peziarah seusai mengunjungi tempat tersebut.
“Ceritanya begini,sewaktu ada yang ngipri, ya orang itu bercerita saat melakukan ritual itu dililit ulat berukuran besar dan diajak ke alam gaib (kerajaan siluman), dan di sana diperlihatkan uang dan perhiasaan kaya begitu,” katanya.
Melanjutkan cerita tadi, warga dari luar Kuningan ini tidak lantas menerima uang tunai yang sebelumnya diperlihatkan dalam dunia gaib saat ritual.
“Intinya, orang itu disuruh pulang dan harta yang diinginkan sudah terkirim. Dari kejadian itu, orang itu tidak lagi kesini dan gak tahu kabarnya bagaimana?” ujarnya.
Setiap ada orang yang datang ke lokasi pesugihan, kata Subandi, ia mengaku tak berhak untuk mengatur atau melarang apapun terhadap warga yang datang.
“Untuk warga siapapun yang datang, saya tak punya hak mengatur atau melarang.
Tapi kebanyakan itu sering diingatkan tentang menjaga kebersihan lingkungannya saja,” katanya.
Sementara itu, Tribuncirebon.com masih berupaya memintai tanggapan dari aparat setempat terkat informasi warga yang menyebut di lokasi tersebut terdapat tempat pesugihan yang tanpa kuncen.
Saat tiba di Kelurahan Cigadung, hari sudah sore, sehingga kantor kelurahan pun sudah sepi dari petugas keculai petugas penjaga. (*)
Baca juga: Terekam CCTV, Heboh Nasabah Meninggal Mendadak Seusai Bertransaksi di Bank, Ini Dugaan Penyebabnya
Baca juga: AKSI Komplotan Pencuri Kotak Amal Masjid di Lembang Terekam CCTV, Warga Resah Minta Polisi Bertindak