Human Interest Story
Ada Tempat Pesugihan Ngipri Siluman Ular di Kuningan Tanpa Kuncen, Selalu Ramai Didatangi Warga
Ternuata ada tempat pesugihan yang terletak di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan yang sudah lama tidak memiliki kuncen alias juru kunci.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Ternyata ada tempat pesugihan yang terletak di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan yang sudah lama tidak memiliki kuncen alias juru kunci.
Namun, lokasi mistis yang diketahui tempat Siluman Ular Perempuan tidak pernah sepi dan selalu dikunjungi warga dari berbagai daerah.
Hal itu dikatakan Subandi (71), salah seorang warga setempat, yang memiliki lahan persawahan yang tak jauh dari lokasi ngipri alias pesugihan tersebut, Senin (1/2/2021) saat ditemui di kediamannya lingkungan Babakan, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan.
Baca juga: Kisah Sebuah Kampung di Kuningan yang Warganya Dilarang Makan Lele, Menabuh Bedug dan Gelar Wayang
Baca juga: Gempa 4,1 Magnitudo Guncang Pangandaran, Begini yang Dirasakan Sejumlah Warga Pangandaran
Menurutnya, lokasi pesugihan tanpa kuncen itu tidak jauh dari Makam Mbah Pawenangan, Mbah Guru, Makam Jaelani Abdul Kodir.
“Iya lokasi disana memang terdapat istilah saya ngomong itu ada yang putih dan ada yang hitam.
Dan tempatnya sama di sekitar makam leluhur kampung sini,” katanya.

Mengenai ritual dalam lokasi pesugihan tersebut, kata dia tidak mengetahui persis bagaimana tindak tanduk warga yang melakan ritualnya seperti apa.
“Oh, saya gak berwenang dan tidak tahu ritualnya seperti apa dan bagaimana,” ujarnya.
Lokasi pesugihan yang diketahui sebagai sarang siluman ular perempuan, Subandi menyebut bahwa hal itu diketahui dari ulasan langsung peziarah seusai mengunjungi tempat tersebut.
“Ceritanya begini,sewaktu ada yang ngipri, ya orang itu bercerita saat melakukan ritual itu dililit ulat berukuran besar dan diajak ke alam gaib (kerajaan siluman), dan di sana diperlihatkan uang dan perhiasaan kaya begitu,” katanya.
Melanjutkan cerita tadi, warga dari luar Kuningan ini tidak lantas menerima uang tunai yang sebelumnya diperlihatkan dalam dunia gaib saat ritual.
“Intinya, orang itu disuruh pulang dan harta yang diinginkan sudah terkirim. Dari kejadian itu, orang itu tidak lagi kesini dan gak tahu kabarnya bagaimana?” ujarnya.
Setiap ada orang yang datang ke lokasi pesugihan, kata Subandi, ia mengaku tak berhak untuk mengatur atau melarang apapun terhadap warga yang datang.
“Untuk warga siapapun yang datang, saya tak punya hak mengatur atau melarang.