Tragedi Longsor Tambang di Cirebon

Bau Jenazah Tak Terdeteksi, Ketebalan Longsor Gunung Kuda Cirebon Capai 10 Meter Lebih

Bau Jenazah Tak Terdeteksi, Ketebalan Longsor Gunung Kuda Cirebon di Hari ke-6 Pencarian Capai 10 Meter Lebih

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
TRAGEDI LONGSOR TAMBANG- Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Rian Permana 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Proses pencarian korban longsor di area pertambangan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, kembali dihentikan sementara pada hari keenam, Rabu (4/6/2025), menyusul meningkatnya pergerakan tanah yang membahayakan keselamatan tim SAR gabungan.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Rian Permana mengatakan, penghentian pencarian dilakukan karena kondisi tanah yang sangat labil dan dinilai tidak aman untuk dilanjutkan.

“Dari hasil evaluasi kita pada siang ini terhadap pemantauan yang dilakukan oleh pihak ESDM ataupun PT Indocement, bahwa adanya pergeseran yang sangat signifikan."

Baca juga: Langgar Jam Malam 3 Kali, Pelajar di Cirebon Bisa Masuk Sekolah Khusus Komunitas Dampingan Mandiri


"Artinya, batas normal atau rekomendasi batasan yang diberikan ESDM itu 3 sentimeter dalam waktu 30 menit, tapi ini ada pergerakan yang signifikan dengan waktu yang singkat,” ujar Ade selepas pemberhentian pencarian, Rabu (4/6/2025). 

Bahkan, kata dia, ada informasi bahwa dinding tebing batu bergeser sejauh 4 meter.

Berdasarkan hal itu, Basarnas menghentikan proses pencarian dengan merujuk pada SOP yang berlaku.

“Basarnas mengacu kepada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, artinya kami punya SOP, yaitu 7 hari maksimal pencarian."

Baca juga: 6 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Hari Ini 5 Juni 2025, Depan PG. Tresna Baru dan Balai Desa Putat


"Tapi bisa saja sebelum itu dihentikan, tergantung situasi dan kondisi di lapangan,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan, bahwa hingga hari keenam, belum ada tanda-tanda keberadaan 4 jenazah korban yang masih tertimbun.

Salah satu penyebabnya adalah ketebalan material longsor yang diperkirakan lebih dari 10 meter.

“Untuk saat ini kami (Tim SAR) belum melihatnya tanda-tanda ada jenazah di area longsor. Artinya, dari hasil personel kami di lapangan, betul ada kelihatan tanda-tanda seperti bau jenazah, itu tidak ditemukan."

Baca juga: Langgar Jam Malam 3 Kali, Pelajar di Cirebon Bisa Masuk Sekolah Khusus Komunitas Dampingan Mandiri


“Kemungkinan memang dalam, kita bisa lihat di lokasi longsor, bahwa ketebalan material yang ada di longsor itu lebih dari 10 meter. Apalagi terjadi beberapa longsor susulan, menambah ketebalan material tersebut,” jelas dia. 

Sementara itu, Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron mengungkapkan, pergeseran tanah mencapai 4 meter dalam satu hari, dengan total pergeseran dalam tiga hari terakhir mencapai 9 meter dari titik awal.

“Ya baik, terkait perkembangan pada hari ke-6 ini, tentunya kita (Tim SAR gabungan) sudah melaksanakan pencarian sampai dengan siang hari ini,” kata Yusron. 

Ia menjelaskan, sebelum memulai pencarian, tim selalu melakukan assessment guna memastikan area tersebut aman. 

Baca juga: Geng Motor Serang Permukiman Warga di Blok Tumaritis Cirebon, Satu Rumah Rusak Akibat Dilempari


Namun, hari ke-6 pencarian ditemukan indikasi longsor susulan terutama di sektor worksheet B dan munculnya aliran air di sektor tengah worksheet A yang berpotensi memicu longsor tambahan.

“Dari inspektur pertambangan telah menyampaikan bahwa kita tidak tahu longsor itu terjadi bisa 1 menit, 5 menit, 10 menit, 1 jam, 1 hari dan sebagainya."

"Tentunya kita bekerja di sini sesuai standar operasional prosedur (SOP), kita lebih mengedepankan faktor keamanan,” ujarnya.

Pencarian dihentikan sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Amaris Hotel Cirebon Tawarkan Intimate Wedding Package hanya dengan Rp125.000, Ini Fasilitasnya


Sebelumnya, hingga pukul 12.00 WIB, tim sempat melakukan pembersihan tanah dan penarikan material.

Saat ini, dari total 25 korban tertimbun, 21 jenazah telah ditemukan.

Sementara itu, 4 korban lainnya masih dalam pencarian.

Yusron menyebut seluruh proses pencarian dilakukan di zona merah yang secara teknis tergolong tidak aman.

Baca juga: CATAT, Begini Ketentuan Promo Schooliday PT KAI 2025, Bagi-bagi Diskon 20 Persen


Lokasi longsor berada pada ketinggian 219 meter, sementara titik aman seharusnya berjarak 350 meter dari tebing.

“Kita berada di zona aman itu mestinya di 350 meter, namun kita berupaya mungkin beranikan diri tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan, alasan kemanusiaan. Ini sudah ditetapkan sebagai tanggap darurat,” ucap Yusron.

Evaluasi lanjutan akan dilakukan Kamis (5/6/2025), untuk menentukan apakah pencarian akan dilanjutkan atau tidak, dengan mempertimbangkan hasil pemantauan terbaru dari inspektur tambang dan tim keselamatan Basarnas.

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved