Ritual Kalung Usus di Indramayu, Orang Tua Akan Bawa Anak ke Dalam Lapas Demi Buang Sial

Anak yang terlahir dengan kondisi lehernya terlilit tali pusar diyakini akan bernasib sial.

Tribuncirebon.com/Handika Rahman
Tradisi kalung usus untuk buang sial di dalam Lapas Kelas IIB Indramayu, Minggu (10/9/2023) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Anak yang terlahir dengan kondisi lehernya terlilit tali pusar diyakini akan bernasib sial.

Keyakinan itu hingga saat ini masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indramayu dan Cirebon.

Untuk membuang sial tersebut, para orang tua yang anaknya mengalami kondisi itu harus membawa buah hati mereka masuk ke dalam Lapas.

Tradisi itu dikenal dengan sebutan ritual kalung usus.

Baca juga: Ratusan Warga Binaan Lapas Kelas IIB Majalengka Ikuti Penyuluhan dan Tes HIV/AIDS, Ini Hasilnya

Seperti yang dilakukan Sukenah (44) warga Kelurahan Paoman.

Tak ingin, kedua anaknya mendapat kesialan, Sukenah sekeluarga pun sengaja mendatangi Lapas Kelas II B Indramayu.

"Kata orang tua, karena anak saya dua-duanya waktu lahir terlilit usus di leher, katanya harus dibawa ke lapas," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (10/9/2023).

Tradisi kalung usus untuk buang sial di dalam Lapas Kelas IIB Indramayu, Minggu (10/9/2023)
Tradisi kalung usus untuk buang sial di dalam Lapas Kelas IIB Indramayu, Minggu (10/9/2023) (Tribuncirebon.com/Handika Rahman)

Sukenah mengatakan, ritual ini harus dilakukan saat anak sudah menginjak usia 10 tahun ke atas.

Di dalam lapas, anak yang terlilit usus di leher itu akan didoakan terlebih dahulu yang dipimpin langsung oleh orang pintar atau ustaz.

Sebelumnya, orang tua anak juga diharuskan membawa makanan dari luar lapas, biasanya dalam bentuk nasi tumpeng.

Makanan itu lalu ditukar dengan makanan para narapidana yang ada di dalam lapas untuk kemudian dimakan oleh anak yang bersangkutan.

Selesai makan, anak akan dimandikan menggunakan air yang ada di dalam lapas.

"Ini agar di kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang berdampak negatif pada dirinya atau sering mengalami kesialan," ujar dia.

Baca juga: Wanita Bawa Brownies Ke Lapas Banceuy, Ternyata Berisi Sabu, Teriak ke Anaknya: Tega Kamu

Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu, Beni Hidayat mengatakan, ritual tersebut merupakan kearifan lokal yang banyak dipercaya oleh masyarakat Indramayu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved