Semburan Lumpur di Cipanas
Petugas Kementerian ESDM Ambil Sampel Semburan di Desa Cipanas Cirebon untuk Diteliti
Para petugas ESDM tampak meninjau lokasi semburan lumpur yang jaraknya kira-kira 400 meter dari permukiman warga tersebut.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
Selain itu, bau belerang juga terasa menyengat hidung saat berada di sekitar lokasi semburan tersebut.
ESDM Ambil Sampel
Sejumlah petugas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat mendatangi lokasi semburan di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/6/2021).
Mereka tampak meninjau lokasi semburan yang jaraknya kira-kira 400 meter dari permukiman warga tersebut.
Selain itu, petugas juga tampak mengambil sampel dari material-material yang berada di sekitar lokasi semburan.
Bahkan, mereka pun terlihat mengambil sampel air di kolam semburan berdiameter kira-kira lebih dari lima meter.
Baca juga: Belum Ada Penelitian Lanjutan Terhadap Semburan Lumpur di Desa Cipanas Cirebon
Baca juga: Warga Keluhkan Bau Menyengat dari Semburan Lumpur yang Muncul di Area Pertanian Desa Cipanas
Baca juga: Semburan Lumpur Misterius Muncul di Lahan Pertanian dan Kandang Ternak Warga Desa Cipanas Cirebon
Air tersebut tampak dikemas dalam botol plastik. Selanjutnya petugas mengukur kedalamannya menggunakan tongkat kayu.
Kasubbag TU Cabang Dinas ESDM Jabar Wilayah VII Cirebon, Arif Budiman, mengatakan, sampel yang diambil akan diteliti lebih lanjut di laboraturium.
Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mencari tahu jenis bahan kimia yang keluar dari semburan di Desa Cipanas.
"Kami mengambil sampel bebatuan, air, dan lainnya dari semburan ini," ujar Arif Budiman saat ditemui di lokasi kegiatan.
Pihaknya juga mengukur suhu panas di lokasi semburan tersebut menggunakan termometer khusus.
Ia mengatakan, pengukuran suhu itu untuk mengetahui apakah panas yang ditimbulkan berasal dari uapnya atau dari lingkungan sekitarnya.
Selain itu, Arif mengakui pada mulanya semburan di Desa Cipanas hanya mengeluarkan uap.
Namun, hujan deras membuat air tergenang di lokasi semburan sehingga kondisinya berubah seperti sekarang.
"Tadi, kami juga melingkari lokasi semburan untuk mengetahui jangkauan uapnya," kata Arif Budiman.
Semburan lumpur muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Bahkan, bau belerang terasa menyengat hidung saat berada di sekitar lokasi semburan tersebut.
Pantauan Tribuncirebon.com pada Rabu (2/6/2021), semburan itu tampak keluar di tengah kolam yang diameternya kira-kira mencapai lebih dari lima meter.
Warnanya tampak abu-abu seperti semen.

Selain itu, lumpur yang keluar juga terlihat meluap-luap.
Namun, lokasi semburan lumpur tersebut berada cukup jauh dari permukiman warga.
Jarak rumah warga terdekat dari semburan itupun kira-kira mencapai 400 meter.
Di sekitar lokasi juga hanya terdapat lahan pertanian dan beberapa kandang ternak milik warga Desa Cipanas.
Staf Desa Cipanas, Yayan Ahmad Sidik, mengaku tidak mengetahui tentang material yang keluar dari semburan itu.
Menurut dia, gas yang keluar dari semburan tersebut juga tidak diketahui jenisnya.
"Kami hanya merasakan bau belerang yang menyengat dari semburan ini," kata Yayan saat ditemui di lokasi semburan lumpur.
Baca juga: Semburan Api di Desa Sukaperna Indramayu Muncul Sendiri, Lokasi di Radius Sumur Bor Bekas Belanda
Baca juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Boleh Digunakan untuk Usia di Bawah 30 Tahun, IDI Ungkap Alasannya
Berbahaya Bagi Manusia
Semburan yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, dipastikan berbahaya bagi manusia.
Kasubbag TU Cabang Dinas ESDM Jawa Barat Wilayah VII Cirebon, Arif Budiman, mengatakan, hal itu terlihat dari bau menyengat dari semburan tersebut.
Selain itu, menurut dia, adanya laporan warga yang kerap menemukan hewan mati di dekat lokasi semburan.
"Kalau bahaya atau tidak, sebenarnya cukup melihat dari lingkungan sekitar, kan, ada hewan yang mati sehingga secara otomatis pasti berbahaya," kata Arif Budiman saat ditemui di lokasi semburan, Rabu (2/6/2021).
Ia menduga bau menyengat yang berasal dari semburan bukanlah belerang, karena jika diperhatikan lagi maka baunya lebih mendekati minyak tanah.
Baca juga: Dinas ESDM Jabar Tunggu Hasil Penelitan untuk Tindak Lanjuti Semburan di Desa Cipanas Cirebon
Baca juga: Datangi Lokasi Semburan di Desa Cipanas Cirebon, Dinas ESDM Jabar Ambil Sampel untuk Diteliti
Baca juga: Warga Keluhkan Bau Menyengat dari Semburan Lumpur yang Muncul di Area Pertanian Desa Cipanas
Selain itu, bau menyengat tersebut juga dipastikan berbahaya karena membuat dada terasa sesak sehingga bernapas pun agak kesulitan.
Arif menegaskan ditemukannya hewan sepeti burung mati di sekitar lokasi semburan merupakan indikator kasat mata mengenai bahayanya bagi manusia.
"Kami akan meneliti secara mendalam untuk mencari tahu bahan kimia yang keluar dari semburan ini," ujar Arif Budimann
Ia bersyukur lokasi semburan itu jauh dari permukiman warga Desa Cipanas meski baunya kerap tercium dari jarak jauh.
Arif mengapresiasi langkah antisipasi dari Pemerintah Desa Cipanas yang membatasi warganya agar tidak mendekati semburan tersebut.
"Jika tidak diantisipasi maka dikhawatirkan berakibat fatal bagi manusia, sehingga sementara ini jangan ada aktivitas lain di lokasi semburan," kata Arif Budiman.