Semburan Lumpur di Cipanas
Petugas Kementerian ESDM Ambil Sampel Semburan di Desa Cipanas Cirebon untuk Diteliti
Para petugas ESDM tampak meninjau lokasi semburan lumpur yang jaraknya kira-kira 400 meter dari permukiman warga tersebut.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
Hal itupun dikeluhkan warga Desa Cipanas.
Karenanya, diharapkan pihak terkait segera menangani semburan lumpur itu.
Yayan menyampaikan, permukiman yang berada di sebelah timur semburan merupakan kawasan yang paling terdampak bau belerang.
"Warga merasa terganggu karena adanya bau belerang yang menyengat ini," ujar Yayan Ahmad Sidik.
Baca juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Boleh Digunakan untuk Usia di Bawah 30 Tahun, IDI Ungkap Alasannya
Belum Ada Penelitian Lanjutan
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, mengatakan, semburan itu muncul dari dulu.
Namun, menurut dia, hingga kini belum ada penelitian lanjutan dari instansi terkait untuk mencari tahu perihal semburan tersebut.
"Belum ada penanganan maupun penelitian meski semburan lumpur ini kemunculannya cukup lama," kata Alex Suheriyawan saat ditemui di lokasi semburan, Rabu (2/6/2021).
Baca juga: Warga Keluhkan Bau Menyengat dari Semburan Lumpur yang Muncul di Area Pertanian Desa Cipanas
Baca juga: Sempat Ditutup Semburan Lumpur Misterius di Desa Cipanas Cirebon Muncul Lagi
Baca juga: Semburan Lumpur Misterius di Cirebon Dijadikan Tempat Pengobatan dan Dinamai Kawah Garuda Jaya
Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan sejumlah instansi setelah mengobservasi semburan lumpur itu.
Karenanya, Alex berharap, semburan lumpur di Desa Cipanas segera ditangani pihak terkait untuk diteliti lebih lanjut.
Sebab, warga setempat mengeluhkan bau belerang yang menyengat akibat dampak dari semburan tersebut.
"Semoga setelah ada pengkajian mendalam setelah laporan kami ditindaklanjuti," ujar Alex Suheriyawan.
Selain itu, Alex menginginkan setelah diteliti ada hal positif dari semburan tersebut sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
Pantauan Tribuncirebon.com, semburan itu tampak keluar di tengah kolam yang diameternya kira-kira mencapai lebih dari lima meter.
Warnanya tampak abu-abu seperti semen. Selain itu, lumpur yang keluar juga terlihat meluap-luap.