Semburan Lumpur di Cipanas

Petugas Kementerian ESDM Ambil Sampel Semburan di Desa Cipanas Cirebon untuk Diteliti

Para petugas ESDM tampak meninjau lokasi semburan lumpur yang jaraknya kira-kira 400 meter dari permukiman warga tersebut.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Sejumlah petugas Kementerian ESDM saat mengambil sampel semburan di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (5/6/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sejumlah petugas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menyambangi lokasi semburan di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (5/6/2021).

Para petugas tampak meninjau lokasi semburan yang jaraknya kira-kira 400 meter dari permukiman warga tersebut.

Mereka terlihat memasang alat gas detektor ke batang bambu yang panjangnya kira-kira tiga meter.

Selanjutnya alat itu pun tampak direndam selama beberapa saat ke genangan air yang meluap-luap di kolam semburan.

Batang bambu  diangkat kemudian peralatan gas detektor yang dipasang di salah satu ujungnya dilepas.

Baca juga: Tangani Semburan Lumpur di Desa Cipanas Cirebon, BPBD Koordinasi dengan Sejumlah Pihak

Baca juga: WASPADA! Semburan Lumpur di Desa Cipanas Cirebon Dipastikan Berbahaya Bagi Manusia

Selain itu, petugas juga terlihat mengambil sampel lumpur dari semburan tersebut.

Petugas Kementerian ESDM, Jul Fadly, mengatakan, sampel gas dan lumpur yang diambil akan diteliti lebih lanjut di laboratorium.

"Sampelnya akan diteliti untuk mencari tahu jenis gas yang keluar dari semburan ini," kata Jul Fadly.

Ia mengatakan, pengambilan sampel gas semburan itu dilakukan menggunakan alat gas detector.

Namun, alat tersebut juga dapat membaca beberapa unsur kimia meski tidak sedetail pemeriksaan laboratorium.

"Tadi juga gas detektor membaca beberapa gas yang keluar di sini," ujar Jul Fadly.

Diberitakan sebelumnya, Semburan lumpur muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Bahkan, bau belerang terasa menyengat hidung saat berada di sekitar lokasi semburan tersebut.

Pantauan Tribuncirebon.com pada Rabu (2/6/2021), semburan itu tampak keluar di tengah kolam yang diameternya kira-kira mencapai lebih dari lima meter.

Warnanya tampak abu-abu seperti semen.

Kondisi semburan lumpur yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/6/2021).
Kondisi semburan lumpur yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/6/2021). (Ahmad Imam Baehaqi/Tribuncirebon.com)

Selain itu, lumpur yang keluar juga terlihat meluap-luap.

Namun, lokasi semburan lumpur tersebut berada cukup jauh dari permukiman warga.

Jarak rumah warga terdekat dari semburan itupun kira-kira mencapai 400 meter.

Di sekitar lokasi juga hanya terdapat lahan pertanian dan beberapa kandang ternak milik warga Desa Cipanas.

Staf Desa Cipanas, Yayan Ahmad Sidik, mengaku tidak mengetahui tentang material yang keluar dari semburan itu.

Menurut dia, gas yang keluar dari semburan tersebut juga tidak diketahui jenisnya.

"Kami hanya merasakan bau belerang yang menyengat dari semburan ini," kata Yayan saat ditemui di lokasi semburan lumpur.

Baca juga: Semburan Api di Desa Sukaperna Indramayu Muncul Sendiri, Lokasi di Radius Sumur Bor Bekas Belanda

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Boleh Digunakan untuk Usia di Bawah 30 Tahun, IDI Ungkap Alasannya

Staf Desa Cipanas, Yayan Ahmad Sidik, mengatakan, warga mengeluhkan bau belerang yang menyengat dari semburan tersebut.

Bahkan, menurut dia, bau belerang itupun sudah tercium dari jarak yang cukup jauh dari lokasi semburan.

"Dari ratusan meter itu sudah tericum baunya," ujar Yayan Ahmad Sidik saat ditemui di lokasi semburan, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Sempat Ditutup Semburan Lumpur Misterius di Desa Cipanas Cirebon Muncul Lagi

Ia mengatakan, dari jarak kira-kira 100 meter hingga 200 meter bau belerang sudah tercium.

Selain itu, bau belerang dari semburan lumpur juga pernah tercium dari jarak 300 meter.

Padahal, jarak rumah warga yang terdekat dari semburan tersebut kira-kira mencapai 400 meter.

"Kalau pagi bau belerang sudah merebak sampai ke permukiman warga," kata Yayan Ahmad Sidik.

Hal itupun dikeluhkan warga Desa Cipanas.

Karenanya, diharapkan pihak terkait segera menangani semburan lumpur itu.

Yayan menyampaikan, permukiman yang berada di sebelah timur semburan merupakan kawasan yang paling terdampak bau belerang.

"Warga merasa terganggu karena adanya bau belerang yang menyengat ini," ujar Yayan Ahmad Sidik.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Boleh Digunakan untuk Usia di Bawah 30 Tahun, IDI Ungkap Alasannya

Belum Ada Penelitian Lanjutan

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, mengatakan, semburan itu muncul dari dulu.

Namun, menurut dia, hingga kini belum ada penelitian lanjutan dari instansi terkait untuk mencari tahu perihal semburan tersebut.

"Belum ada penanganan maupun penelitian meski semburan lumpur ini kemunculannya cukup lama," kata Alex Suheriyawan saat ditemui di lokasi semburan, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Warga Keluhkan Bau Menyengat dari Semburan Lumpur yang Muncul di Area Pertanian Desa Cipanas

Baca juga: Sempat Ditutup Semburan Lumpur Misterius di Desa Cipanas Cirebon Muncul Lagi

Baca juga: Semburan Lumpur Misterius di Cirebon Dijadikan Tempat Pengobatan dan Dinamai Kawah Garuda Jaya

Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan sejumlah instansi setelah mengobservasi semburan lumpur itu.

Karenanya, Alex berharap, semburan lumpur di Desa Cipanas segera ditangani pihak terkait untuk diteliti lebih lanjut.

Sebab, warga setempat mengeluhkan bau belerang yang menyengat akibat dampak dari semburan tersebut.

"Semoga setelah ada pengkajian mendalam setelah laporan kami ditindaklanjuti," ujar Alex Suheriyawan.

Selain itu, Alex menginginkan setelah diteliti ada hal positif dari semburan tersebut sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

Pantauan Tribuncirebon.com, semburan itu tampak keluar di tengah kolam yang diameternya kira-kira mencapai lebih dari lima meter.

Warnanya tampak abu-abu seperti semen. Selain itu, lumpur yang keluar juga terlihat meluap-luap.

Selain itu, bau belerang juga terasa menyengat hidung saat berada di sekitar lokasi semburan tersebut.

ESDM Ambil Sampel

Sejumlah petugas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat mendatangi lokasi semburan di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/6/2021).

Mereka tampak meninjau lokasi semburan yang jaraknya kira-kira 400 meter dari permukiman warga tersebut.

Selain itu, petugas juga tampak mengambil sampel dari material-material yang berada di sekitar lokasi semburan.

Bahkan, mereka pun terlihat mengambil sampel air di kolam semburan berdiameter kira-kira lebih dari lima meter.

Baca juga: Belum Ada Penelitian Lanjutan Terhadap Semburan Lumpur di Desa Cipanas Cirebon

Baca juga: Warga Keluhkan Bau Menyengat dari Semburan Lumpur yang Muncul di Area Pertanian Desa Cipanas

Baca juga: Semburan Lumpur Misterius Muncul di Lahan Pertanian dan Kandang Ternak Warga Desa Cipanas Cirebon

Air tersebut tampak dikemas dalam botol plastik. Selanjutnya petugas mengukur kedalamannya menggunakan tongkat kayu.

Kasubbag TU Cabang Dinas ESDM Jabar Wilayah VII Cirebon, Arif Budiman, mengatakan, sampel yang diambil akan diteliti lebih lanjut di laboraturium.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk mencari tahu jenis bahan kimia yang keluar dari semburan di Desa Cipanas.

"Kami mengambil sampel bebatuan, air, dan lainnya dari semburan ini," ujar Arif Budiman saat ditemui di lokasi kegiatan.

Pihaknya juga mengukur suhu panas di lokasi semburan tersebut menggunakan termometer khusus.

Ia mengatakan, pengukuran suhu itu untuk mengetahui apakah panas yang ditimbulkan berasal dari uapnya atau dari lingkungan sekitarnya.

Selain itu, Arif mengakui pada mulanya semburan di Desa Cipanas hanya mengeluarkan uap.

Namun, hujan deras membuat air tergenang di lokasi semburan sehingga kondisinya berubah seperti sekarang.

"Tadi, kami juga melingkari lokasi semburan untuk mengetahui jangkauan uapnya," kata Arif Budiman.

Semburan lumpur muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Bahkan, bau belerang terasa menyengat hidung saat berada di sekitar lokasi semburan tersebut.

Pantauan Tribuncirebon.com pada Rabu (2/6/2021), semburan itu tampak keluar di tengah kolam yang diameternya kira-kira mencapai lebih dari lima meter.

Warnanya tampak abu-abu seperti semen.

Kondisi semburan lumpur yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/6/2021).
Kondisi semburan lumpur yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Rabu (2/6/2021). (Ahmad Imam Baehaqi/Tribuncirebon.com)

Selain itu, lumpur yang keluar juga terlihat meluap-luap.

Namun, lokasi semburan lumpur tersebut berada cukup jauh dari permukiman warga.

Jarak rumah warga terdekat dari semburan itupun kira-kira mencapai 400 meter.

Di sekitar lokasi juga hanya terdapat lahan pertanian dan beberapa kandang ternak milik warga Desa Cipanas.

Staf Desa Cipanas, Yayan Ahmad Sidik, mengaku tidak mengetahui tentang material yang keluar dari semburan itu.

Menurut dia, gas yang keluar dari semburan tersebut juga tidak diketahui jenisnya.

"Kami hanya merasakan bau belerang yang menyengat dari semburan ini," kata Yayan saat ditemui di lokasi semburan lumpur.

Baca juga: Semburan Api di Desa Sukaperna Indramayu Muncul Sendiri, Lokasi di Radius Sumur Bor Bekas Belanda

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Boleh Digunakan untuk Usia di Bawah 30 Tahun, IDI Ungkap Alasannya

Berbahaya Bagi Manusia

Semburan yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, dipastikan berbahaya bagi manusia.

Kasubbag TU Cabang Dinas ESDM Jawa Barat Wilayah VII Cirebon, Arif Budiman, mengatakan, hal itu terlihat dari bau menyengat dari semburan tersebut.

Selain itu, menurut dia, adanya laporan warga yang kerap menemukan hewan mati di dekat lokasi semburan.

"Kalau bahaya atau tidak, sebenarnya cukup melihat dari lingkungan sekitar, kan, ada hewan yang mati sehingga secara otomatis pasti berbahaya," kata Arif Budiman saat ditemui di lokasi semburan, Rabu (2/6/2021).

Ia menduga bau menyengat yang berasal dari semburan bukanlah belerang, karena jika diperhatikan lagi maka baunya lebih mendekati minyak tanah.

Baca juga: Dinas ESDM Jabar Tunggu Hasil Penelitan untuk Tindak Lanjuti Semburan di Desa Cipanas Cirebon

Baca juga: Datangi Lokasi Semburan di Desa Cipanas Cirebon, Dinas ESDM Jabar Ambil Sampel untuk Diteliti

Baca juga: Warga Keluhkan Bau Menyengat dari Semburan Lumpur yang Muncul di Area Pertanian Desa Cipanas

Selain itu, bau menyengat tersebut juga dipastikan berbahaya karena membuat dada terasa sesak sehingga bernapas pun agak kesulitan.

Arif menegaskan ditemukannya hewan sepeti burung mati di sekitar lokasi semburan merupakan indikator kasat mata mengenai bahayanya bagi manusia.

"Kami akan meneliti secara mendalam untuk mencari tahu bahan kimia yang keluar dari semburan ini," ujar Arif Budimann

Ia bersyukur lokasi semburan itu jauh dari permukiman warga Desa Cipanas meski baunya kerap tercium dari jarak jauh.

Arif mengapresiasi langkah antisipasi dari Pemerintah Desa Cipanas yang membatasi warganya agar tidak mendekati semburan tersebut.

"Jika tidak diantisipasi maka dikhawatirkan berakibat fatal bagi manusia, sehingga sementara ini jangan ada aktivitas lain di lokasi semburan," kata Arif Budiman.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved