INI Mitos-mitos di Rumah Rumah Adat Panjalin Majalengka, Kalau Dilakukan Bisa Bikin Hidup Tak Tenang

Salah satu mitos yang berkembang tersebut, yakni pantangan menggunakan kayu bekas bangunan Rumah Adat Panjalin.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Rumah Adat Panjalin sebagai saksi bisu penyebaran agama Islam di Majalengka yang berada di Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka 

Selain saksi bisu penyebaran agama Islam di Panjalin, Saeful juga menyampaikan, Rumah Adat Panjalin juga tempat berlindungnya pasukan Ki Bagus Rangin.

Saat itu sekitar tahun 1812-1816, Ki Bagus Rangin berperang dengan penguasa kolonial, yakni dikenal dengan Perang Kedondong.

Menghindari adanya tumpah darah, Ki Bagus Rangin dan pasukan bersembunyi di Rumah Adat Panjalin.

"Penguasa kolonial saat itu datang ke wilayah Panjalin. Tapi tidak menemukan para pasukan Ki Bagus Rangin. Akhirnya mereka tertidur dan sedikit dikerjai oleh pasukan Ki Bagus Rangin dengan cara diberi berbagai macam warna pada wajahnya."

Karena mereka saling menyalahkan dengan adanya coretan-coretan di wajah, mereka menganggap ada kehidupan di Panjalin. Oleh karena itu, mereka berjanji tidak akan mengganggu orang Panjalin lagi," katanya.

Perang Kedongdong merupakan bentuk perlawanan rakyat Cirebon terhadap penguasa kolonial yang terjadi pada paruh pertama abad 19, yang secara umum, karena tindakan eksploitasi dan kesewenangan penguasa kolonial. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved