Pasca Kalah di Pilkada, Konflik Internal Golkar Indramayu Kembali Memanas, Musda Minta Diulang
DPD Golkar Kabupaten Indramayu meminta persetujuan untuk dilaksanakannya Musyawarah Daerah (Musda) ulang
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
"Setelah clear semua baru masuk pokok perkara," ujar dia.
Mahpudin yang merupakan mantan Ketua Fraksi Golkar DPRD Indramayu mengaku optimistis gugatan yang diajukan dapat dimenangkan dan kepengurusan yang dipimpin Syaefudin dapat segera disahkan.
Dalam hal ini, pihaknya memastikan akan menaati secara penuh arahan dari Mahkamah Partai, termasuk melalui mekanisme dan proses perdamaian.
• Jamal Preman Pensiun Diupayakan Rehabilitasi Lagi di Lido Bogor, Kambuh Setelah Rawat Inap 6 Bulan
• Polisi Gadungan Ancam Sebar Video Call Seks, Wanita Bersuami Ini Diperas hingga Belasan Juta
Mahpudin juga menambahkan, upaya ke Mahkamah Partai yang dilakukannya saat ini tidak ada kaitan dengan urusan rekomendasi calon bupati dan wakil bupati dari Partai Golkar pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020.
"Tak ada kaitannya dengan rekomendasi, ini murni soal sah tidaknya kepengurusan dan kami meminta agar Syaefudin disahkan sebagi ketua DPD Golkar Indramayu periode 2020-2025," ujar Mahpudin
Daniel Kalah
Kekalahan yang dialami Partai Golkar di Pilkada Indramayu 2020 langsung mendapat sorotan dari mantan ketua umum Partai Golkar, Akbar Tanjung.
Hal tersebut disampaikan tokoh senior Partai Golkar Indramayu, Djahidin kepada Tribuncirebon.com Jumat (11/12/2020).
Djahidin mengatakan, Akbar Tanjung bahkan langsung menelepon dirinya untuk menanyakan soal hasil buruk tersebut.
Baca juga: Indramayu Gelar Pemungutan Suara Ulang di 2 TPS pada 13 Desember 2020, karena Ditemukan Pelanggran
Baca juga: Waspada! Sesar Baribis Sudah Mengguncang 2 Kali Bulan Ini, Daerah Cibingbin Alami Kerusakan
Baca juga: Terombang-ambing 5 Hari di Tengah Laut Indramayu, Belasan Nelayan Ditemukan Selamat di Kendal
Baca juga: Golkar di Indramayu Runtuh! Dominasi 20 Tahun Berakhir di Pilkada 2020, Tokoh Senior Ajak Selamatkan
"Saya mendapat telepon dari mantan Ketua Umum Akbar Tanjung yang mengkhawatirkan nasib partai Golkar," ujar dia.
Ia menyampaikan, kalahnya Pasangan Calon (Paslon) Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat (Mantap) yang diusung Partai Golkar di Pilkada Indramayu 2020 memang menjadi pukulan keras.
Menurut Djahidin, ada beberapa faktor penyebab kekalahan Partai Golkar yang tidak disadari oleh elite partai baik di tingkatan daerah maupun pusat.
Salah satunya adalah mengabaikan program tree sukses tinggalan era dulu yakni sukses konsolidasi, sukses pemilu dan sukses pembangunan.
Ia menjelaskan, sukses konsolidasi partai di Kabupaten Indramayu tidak dapat dilakukan secara masif dan terukur.
Mengingat kondisi kepengurusan partai ditingkat daerah dalam sengketa di Mahkamah Partai yang seharusnya itu tidak terjadi tak dapat dihindari
Bahkan perpecahan pengurus internal partai semakin meruncing dan terkesan dibiarkan oleh elit DPP Partai Golkar.
Maka upaya konsolidasi yang merupakan faktor penentu kemenangan agenda politik partai tidak dapat tercapai secara maksimal.
“Tree sukses itu konsolidasi dulu, internal partai dikuatkan, baru hadapi pemilu. Nah sekarang apa yang dilakukan ketika kedua program sukses tidak tercapai, tidak akan mampu menjalankan tree sukses pembangunan sebagai strategi partai Golkar sejak dulu,” ujar dia.
Dalam menghadapi agenda pemilu berikutnya yakni Pilkada Gubernur 2023 dan Pilpres Pileg 2024 Djahidin mengajak seluruh kader untuk kembali bersatu.
Semua permasalahan yang mengakibatkan kekalahan di Pilkada Indramayu 2020 pun harus segera dibenahi mulai dari tingkat daerah hingga pusat.
Hal ini untuk mengembalikan kejayaan partai berlogo pohon beringin di daerah yang bergeografis di Pantura Jabar tersebut.
“Kalau partai tidak membuka diri dalam arti menerima pendapat pendapat yang sifatnya lebih demokratis ditingkat manapun yang bicara apalagi tingkat gresroot, harusnya DPP mengukur akurasi informasi di daerah seperti PK berdasarkan fakta yang sudah jelas,” ujar dia.
Seperti diketahui, lembaga survei Indikator Politik merilis hasil quick count atau hitung cepat untuk Pilkada Indramayu 2020 pada Rabu (9/12/2020) kemarin.
Pasangan Calon (Paslon) Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim diketahui menang dengan perolehan suara 37,45 persen.
Disusul di urutan kedua Paslon Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat dengan 29,35 persen, urutan ketiga Paslon Muhamad Sholihin-Ratnawati dengan 24,55 persen, dan diurutan terakhir Paslon Toto Sucartono-Deis Handika dengan 8,65 persen.
Hal senada juga disampaikan tokoh senior Golkar Indramayu lainnya, Uryanto Hadi. Ia meminta kepada semua pihak untuk kembali bersatu.
“Kami masih meyakini, Golkar Indramayu ke depan masih besar, jika dipimpin oleh sosok yang memiliki akar rumput dan gresroot bawah, maka saya meminta kepada semua elite mari selamatkan Golkar di Indramayu untuk agenda politik berikutnya,” tutur Uryanto Hadi yang juga mantan anggota Fraksi Golkar Indramayu.
Sementara itu, Senior Golkar yang juga mantan birokrasi, Mulya Sedjati mengaku terpukul atas hasil Pilkada Indramayu Golkar Indramayu karena belum bisa menghantarkan kadernya melanjutkan Visi Indramayu Remaja untuk 5 tahun ke depan.
Persoalan internal partai yang tak kunjung selesai, alat konsolidasi tidak bisa berjalan secara efektif, hingga terbuai oleh optimisme sebagai lumbung suara Golkar tanpa memikirkan strategi penguatan internal harius segera diselesaikan.
Persoalan itu terkesan terus digantung oleh DPP Partai Golkar. Ia berharap kepada semua pihak yang terlibat pada kebesaran partai Golkar untuk bisa menyelamatkan kejayaan Partai Golkar dengan kembali bersatu.
“Jika sejak dulu Musda Golkar sudah disahkan, saya pastikan tidak akan terjadi seperti ini, kenapa, karena alat konsolidasi dipatahkan oleh elite–elite partai yang mungkin sudah memberikan jaminan kemenangan kepada Paslon Mantap,” ujar Mulya Sedjati.