Pergerakan Tanah di Majalengka
Setiap Hari Retakan Semakin Membesar, Warga di Desa Mekarmulya Khawatir Rumah Mereka Ambruk
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, keretakan terjadi di bagian lantai serta dinding di belasan rumah tersebut.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Lima belas rumah dan satu musala di Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka mengalami retak hingga hancur akibat pergerakan tanah.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, keretakan terjadi di bagian lantai serta dinding di belasan rumah tersebut.
Keretakan bangunan terjadi pada kedalaman 10 centimeter hingga 25 sentimeter.
• BREAKING NEWS Belasan Rumah Warga dan Musala di Majalengka Rusak & Hancur Akibat Pergerakan Tanah
• Kalaupun Meninggal Dunia, Kita Mati Syahid Ucap Ketua BEM UIN Aceh Sebelum Maut Menjemputnya
Kepala Desa Mekarmulya, Ujang Mastur mengatakan peristiwa pergerakan tanah di wilayahnya merupakan kejadian tahunan yang terus terjadi.
Namun, guyuran hujan dengan intensitas tinggi pada beberapa hari terakhir membuat lima belas rumah mengalami kerusakan yang begitu besar.
"Sekarang ada dampak yang begitu besar karena ada curah hujan yang tinggi," ujar Ujang.
Akibatnya, ada lima belas rumah serta satu musala yang rusak hingga hancur di bagian lantai dan dinding.
Sedangkan, jelas dia, ada sekitar dua rumah yang mengalami kerusakan cukup parah.
• Sempat Dirawat di Ruang Isolasi RSHS, Ketiga Pasien Suspect Corona Dinyatakan Negatif Virus Corona
• Dokter Cantik Kerap Berpakaian Seksi Dianggap Meresahkan Pemerintah Hingga Izin Praktiknya Dicabut
Sementara, salah satu warga yang rumahnya terdampak pergeseran tanah, Imoh (52) menyampaikan, rumah yang telah ditempatinya sejak 1996 itu rusak dari bulan Januari 2020 lalu akibat pergerakan tanah.
Namun, intensitas hujan yan deras pada beberapa hari terakhir ini mengakibatkan rumahnya semakin hancur dan terancam ambruk.
"Dari kejadian Januari lalu, semakin hari semakin bergerak tanahnya, ini saja sudah retak banget, takut roboh rumahnya," ucap Imoh warga Blok Senin.
Dirinya merasa khawatir, peristiwa pergerakan tanah kembali terjadi di rumahnya.
Oleh karena itu, dirinya terpaksa tidak tidur jika hujan terjadi khususnya pada malam hari.
• 10.000 Lebih Rumah di Karawang Terendam Banjir, Bupati Cellica Tetapkan Status Tanggap Darurat
• 6 Anak Jadi Yatim Piatu, Ayah Meninggal saat Jenazah Ibu Sedang Dimandikan, Si Bungsu Usia 1 Bulan
"Suka mengungsi kalau ada hujan besar ke tetangga, tapi kalau kecil mah tidak," jelasnya.