"Kalaupun Meninggal Dunia, Kita Mati Syahid" Ucap Ketua BEM UIN Aceh Sebelum Maut Menjemputnya

Kalimat jangan takut mati dan kalaupun meninggal akan mati syahid ini diucapkan almarhum Wahyu kepada Farah Munadia, salah seorang rekan korban.

Editor: Mumu Mujahidin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Farah Munadia (19) rekan almarhum Zai mahasiswi ilmu Alquran dan tafsir. 

TRIBUNCIREBON.COM - Peristiwa kecelakaan maut terjadi di di Jalan Nasional Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Kecelakaan maut itu menewaskan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Wahyu Ziahul Haq (22).

“Farah, Farah jangan takut mati dek, Farah jangan takut mati. Kita ke sini niat kita baik dek. Kalaupun kita meninggal dunia, kita mati syahid,” demikian kalimat yang terucap dari bibir Wahyu Ziahul Haq (22) sesaat sebelum kecelakaan.

Korban meninggal dunia Selasa (25/2/2020) siang tadi dalam kecelakaan lalulintas di Jalan Nasional Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Kalimat jangan takut mati dan kalaupun meninggal akan mati syahid ini diucapkan almarhum Wahyu kepada Farah Munadia, salah seorang rekan korban.

Pasalnya, sejak mobil dikemudikan almarhum, Farah mengaku menangis ketakutan sepanjang jalan.

Farah mengaku ketakutan karena laju kendaraan itu harus digas untuk menghindari mogok di tanjakan.

Farah mengaku menangis dan menyampaikan tidak mau mati dalam perjalanan.

Sebab, kata Farah almarhum mengemudikan mobil harus tekan gas kalau tidak maka mundur di tanjakan.

Sempat Dirawat di Ruang Isolasi RSHS, Ketiga Pasien Suspect Corona Dinyatakan Negatif Virus Corona

Nah, karena Farah terus menerus menangis ketakutan lalu almarhum memotivasi agar tidak takut mati.

Sebab kalaupun harus meninggal dunia menurut almarhum akan mati syahid karena perjalanan mereka dengan niat baik untuk misi kemanusiaan.

Ketiga kali kalimat jangan takut mati terucap di bibir almarhum lalu rekan-rekan Farah memvideokannya mengguyon karena terus menangis

Kata Farah, ada tiga kali ucapan tersebut disampaikan almarhum untuk memotivasi dia yang terus menangis ketakutan.

”Waktu yang ketiga itu kawan-kawan kan videoin, ha Farah nangis-nangis. Abang tu bilang pokoknya kita kesini itu niat kita baik, kalau meninggalpun kita syahid enggak sampai lima detik pas mau belok kan dikiranya jalannya lurus, jadi abang tu ambil jalan taunya belok ke kiri pak jadi banting setir ke kiri, banting ke kanan, putar-putar jatuh," tutur Farah menceritakan detik-detik sebelum mobil yang mereka tumpang terguling ke jurang.

"Mobil nyangkut terus posisi abang tu terjepit. Kawan saya di depan aturannya kena kayu tapi dia loncat ke belakang jadi selamat,” katanya.

Dokter Cantik Kerap Berpakaian Seksi Dianggap Meresahkan Pemerintah Hingga Izin Praktiknya Dicabut

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved