Warga Nagarakembang Datangi Gedung DPRD Majalengka, Keluhkan Lokasi Dapur MBG
Sejumlah warga Desa Nagarakembang, Kecamatan Cingambul mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Majalengka
Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Ringkasan Berita:
- Warga Desa Nagarakembang, Kecamatan Cingambul mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Majalengka untuk menyampaikan keberatan terkait lokasi dapur MBG
- Warga yang hadir bersama Karang Taruna Himawa mengemukakan kekhawatiran atas potensi pencemaran lingkungan, kebisingan hingga risiko kebakaran
Laporan Kontributor Adim Mubaroq
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Sejumlah warga Desa Nagarakembang, Kecamatan Cingambul mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Majalengka untuk menyampaikan keberatan terkait lokasi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai terlalu dekat dengan permukiman.
Aspirasi tersebut disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I, III, dan IV pada Senin (17/11/2025).
Warga yang hadir bersama Karang Taruna Himawa mengemukakan kekhawatiran atas potensi pencemaran lingkungan, kebisingan, hingga risiko kebakaran.
Dapur MBG tersebut telah beroperasi sekitar satu bulan dan berada berdampingan dengan area konveksi serta rumah warga.
Salah seorang warga, Muhammad Yoga, menyatakan rumahnya berada sangat dekat dengan dapur MBG sehingga merasakan dampaknya.
Baca juga: 20 Titik Operasi Zebra 2025 di Kota Bandung, Lengkap Beserta Lokasi Penindakan dan Area Pengawasan
“Program MBG itu baik, tetapi lokasinya terlalu dekat dengan permukiman. Warga berharap dapur dapat dipindahkan sedikit lebih jauh demi keamanan,” ujarnya. Yoga juga menyebut pembangunan awal dapur dilakukan tanpa pemberitahuan kepada warga sekitar.
Ketua Karang Taruna Himawa, Irwansyah, berharap Satgas MBG segera melihat langsung kondisi nyata di lapangan.
“Kami hanya menyampaikan keluhan warga. Harapannya Satgas dapat meninjau langsung agar persoalan ini tidak berlarut-larut,” katanya.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Johansyah, menjelaskan, beberapa aspek perizinan dapur MBG masih dalam proses. Salah satunya ialah sertifikat laik higienis yang menjadi kewenangan Dinas Kesehatan.
“Surat edarannya sudah ada. Kami menunggu proses di Dinas Kesehatan. Kami berharap SPPG segera menempuh prosedur perizinan,” ujarnya.
Baca juga: HARI INI Operasi Zebra 2025 Resmi Dimulai: Polisi Gelar Razia Lalu Lintas 14 Hari Jelang Nataru
Johansyah menegaskan, dapur MBG sebagai bagian dari program nasional tetap wajib memenuhi seluruh ketentuan administrasi, mulai dari dokumen lingkungan hingga persetujuan warga.
“Kenyamanan warga harus menjadi prioritas. Proses perizinan tetap harus dipenuhi agar tidak menimbulkan dampak sosial,” katanya. Ia juga menyampaikan bahwa keputusan operasional berada pada Satuan Tugas (Satgas) MBG setelah verifikasi lapangan.
Ketua DPRD Majalengka, Didi Supriadi, mengapresiasi langkah Karang Taruna dan warga yang menyampaikan aspirasi secara langsung. Menurutnya, kekhawatiran warga perlu ditindaklanjuti secara serius.
| Momen Hari Pahlawan, Rinna Sri Serap Aspirasi Warga Soal Infrastruktur dan UMKM di Majalengka |
|
|---|
| DPRD Majalengka Lakukan Efisiensi Rp 11,6 Miliar, Didi Supriadi: Demi Pembangunan Tetap Berjalan |
|
|---|
| Beberapa Kendaraan Pengantar MBG Belum Dilengkapi Pendingin, Ini Tanggapan Dinkes Kota Cirebon |
|
|---|
| Program Makan Bergizi Gratis di Depok, Dorong Kesadaran Gizi Masyarakat untuk Generasi Emas |
|
|---|
| GEGER! Pelajar SMAN1 Kadugede Meninggal Usai Santap MBG, Kepala SPPG Sampaikan Hal Ini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/Sejumlah-warga-Desa-Nagarakembang-Kecamatan-Cingambuls.jpg)