Cara Unik Musisi Indramayu Berantas Mafia Musik Era Digital, Ajak Revolusi Hak Cipta

Platform ini, katanya diyakini secara otomatis mencegah mafia digital mendaftarkan ulang audio orang lain. Begitu musisi terverifikasi di Playlist Music, karya mereka terlindungi secara global.

“Dian Anic hanya mengandalkan panggung dari kota ke kota. Sementara dolar dari digital justru masuk ke pihak yang mencuri,” kata Richo.

Ia mengatakan, platform Playlist Music rencana resmi diluncurkan pada awal 2026. Selain menjadi platform distribusi, Richo berkomitmen melakukan edukasi ke musisi-musisi daerah, terutama pemain organ tunggal yang selama ini rentan menjadi korban.

“Tujuan kami jelas: mengadvokasi seniman. Hak digital harus dipenuhi. Royalti harus jelas. Semua harus legal,” ujarnya.

Baca juga: Detik-Detik Puting Beliung Hajar Klinik di Ciledug Cirebon: Sembilan Ruang Hancur, IGD Hilang Atap

Dengan fitur pelaporan lengkap, sistem pembagian royalti otomatis, dan akses distribusi global, Playlist Music ingin menjadi rumah besar bagi musisi daerah yang selama ini tertinggal, sekaligus benteng melawan pencurian karya.

“Yang biasanya hanya artis yang terdaftar, sekarang semua bisa. Satu grup atau individu, semua punya akses dan perlindungan,” tambahnya.

Baca juga: Arus Pendek ‘Lahap’ Rumah di Palimanan Cirebon: Api Muncul dari Atap, Warga Panik Berhamburan

Playlist Music bukan sekadar aplikasi, melainkan pesan kuat untuk ekosistem musik tanah air: musisi daerah juga berhak sejahtera dan diakui.

Bahwa karya tidak boleh lagi dirampas.

Bahwa pencipta tidak boleh lagi hidup dalam kesulitan. Bahwa musik daerah harus punya masa depan yang bersih dari mafia digital.