Warga Nagrak Sumedang Heboh dengan Penemuan Ribuan Bebatuan Berbentuk Unik, Lokasi Jarang Didatangi
Batu-batu yang nampak berjumlah ratusan hingga ribuan buah tersebut terletak berdempetan bahkan hingga tumpang tindih.
Laporan Wartawan Tribun, Seli Andina Miranti
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Bebatuan berukuran besar yang memiliki bentuk tidak biasa ditemukan di Desa Nagrag, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang.
Penemuan bebatuan unik dan tak biasa yang berjumlah tak sedikit tersebut mengejutkan warga sekitar di Desa Nagrak.
Bebatuan unik yang membuat warga terkejut itu terhampar hingga sekitar 100 meter di area perkebunan Blok Pasirlandak.
Menurut pantauan Tribun Jabar, Selasa (11/2/2020), batu-batu tersebut berukuran besar, sebagian berbentuk persegi panjang, ada juga yang berbentuk kotak.
Batu-batu yang nampak berjumlah ratusan hingga ribuan buah tersebut terletak berdempetan bahkan hingga tumpang tindih.
Bila dilihat dari ujung, batu-batu berukuran besar tersebut sekilas nampak mirip 'sungai' batu.
Kepala Desa Nagrak, Erin Kunvana, mengatakan, bebatuan tersebut baru ditemukan warga beberapa waktu lalu.
"Awalnya lokasi ini memang sangat jarang orang yang datang," ujar Erin.
• Dua Oknum Guru SMAN 8 Medan Berkelahi di Dalam Kelas Ditonton Para Siswa, Dilaporkan ke Polisi
• Polemik Jenis Kelamin Lucinta Luna, Polisi Beri Jawaban Begini Soal Penempatan Ruang Tahanan
• LUCINTA LUNA Positif Konsumsi Benzo, Ditangkap Polisi Sama Pasangannya di Apartemen Thamrin Jakarta
Lokasi penemuan batu berada sekitar satu kilometer dari jalan raya. Sayangnya, hanya kendaraan roda dua yang bisa menembus lokasi tersebut.
Erin Kunvana, mengatakan, asal usul 'sungai batu' tersebut masih simpang siur. Namun, orang tua jaman dahulu mengaitkannya dengan salah satu legenda Sunda.
"Kata orangtua dulu sih ini lokasi ini ada kaitannya dengan legenda Sangkurian Kabeurangan (Sangkuriang Kesiangan). Di legenda itu kan pagi harus sudah jadi (perahu), batu-batunya itu disimpan di sini," ujarnya.
Lebih Tua dari Borobudur
Erin Kunvana mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penelitian dan kajian Badan Geologi untuk mengetahui asal muasal dan jenis bebatuan tersebut.
"Kalau melihat ini batunya kemungkinan lebih tua dari batu-batu di Candi Borobudur. Nanti para ahli yang bisa memastikan," ujarnya.
