Stadion Bima Digembok

Piala Pertiwi di Cirebon Terancam Gagal Digelar, Ini Masalah di Balik Penyegelan Stadion Bima

Polemik Stadion Bima. Ini akar masalahnya menurut Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kota Cirebon.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
GEMBOK STADION - Pihak ketiga Bina Sentra Football Academy menyegel Stadion Utama Bima Kota Cirebon menjelang perhelatan event besar turnamen sepak bola putri karena status stadion dinyatakan tidak dapat digunakan sementara, di tengah belum tuntasnya peninjauan ulang kerja sama pengelolaan stadion. 

"Berarti even yang mau digelar di stadion ini, tidak diperbolehkan."

"Bisa dikatakan gagal total karena tanpa koordinasi dari pihak pengelola lapangan, tanpa adanya informasi perizinan yang lengkap," katanya.

Lebih lanjut, Subagja mengungkapkan latar belakang tindakan penutupan stadion.

Salah satunya karena kurangnya transparansi dari Dispora Kota Cirebon.

"Yang pertama, pihak Dispora tidak memberitahu terlebih dahulu, tidak berkoordinasi dan tidak transparansi terhadap saya sebagai pengelola lapangan," ujarnya.

Terkait biaya, Subagja membeberkan bahwa selama mengelola Stadion Bima sejak Oktober 2024, ia telah menggelontorkan dana pribadi hingga Rp 800 juta untuk memperbaiki fasilitas stadion.

"Dari mulai perbaikan di bulan Oktober sampai pemberitahuan penghentian itu, sudah mencapai Rp 750-800 juta yang sudah saya keluarkan," ucap Subagja.

Ia juga menegaskan, angka sewa Rp 50 juta per tahun yang diberitakan sejumlah media bukan semata-mata untuk sewa, melainkan diikuti kewajiban memperbaiki dan merawat kondisi stadion yang semula rusak parah.

"Sebelum menandatangani MoU, saya minta jaminan ke Dispora bahwa tidak akan ada pihak lain yang mengganggu dan bahwa kontrak ini tidak bermasalah dengan pemerintah kota," jelas dia. 

Kini, setelah penggembokan, Subagja berharap pemerintah kota segera memberikan kejelasan status pengelolaan Stadion Bima.

"Setelah penggembokan ini, harapan saya cepat diselesaikan. Ada dua, apakah kita berlanjut atau mungkin kita putus."

"Kalau berlanjut, kita lanjutkan isi MoU. Kalau putus, ya sudah, tapi saya tidak berharap karena saya ingin mengembalikan stadion ini ke standar terbaiknya," katanya.

Pantauan di lokasi, Subagja bersama timnya terlihat menggembok beberapa pintu akses masuk stadion.

Pekerja dan pihak lain yang sedang beraktivitas di dalam stadion pun diminta keluar.

Situasi ini sempat membuat kaget sejumlah pengunjung, namun mereka tetap mengikuti arahan pengelola untuk menghentikan aktivitas sementara.

Baca juga: Breaking News, Stadion Bima Cirebon Disegel di Tengah Persiapan Even Besar, Ini Penjelasan Pengelola

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved