Lucky Hakim Ternyata Sempat Ajukan Izin Sebelum Liburan ke Jepang, Tapi Tertolak Oleh Sistem

Bupati Indramayu, Lucky Hakim masih menjadi sorotan publik usai beredar luas foto-foto dirinya liburan ke Jepang

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
LUCKY HAKIM - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Selasa (8/4/2025). Bupati Indramayu, Lucky Hakim masih menjadi sorotan publik usai beredar luas foto-foto dirinya liburan di Jepang. 

Dengan tujuan agar saat berlibur, roda pemerintahan di Indramayu bisa tetap berjalan.

Di sisi lain, Sekda Indramayu, Aep Surahman menambahkan, upaya menempuh izin itu sudah ditempuh sebagai laporan ke Kemendagri dan izin kepada Gubernur Jawa Barat.

“Sebelum keberangkatan pak Bupati, sudah kita proses sekitar dua minggu lalu. Tanggal persisnya saya lupa,” ujar dia.

Hanya saja, ungkap Aep, proses izin itu tertolak oleh sistem. Ia menduga karena kurangnya waktu saat pengajuan karena kurang dari 14 hari kerja dari tanggal keberangkatan.

Selain itu, ia juga menduga karena kurangnya dokumen yang diupload ke dalam sistem.

Baca juga: Lucky Hakim Bakal Diperiksa Kemendagri Imbas Liburan ke Jepang, Dedi Mulyadi Singgung Soal Sanksi

Sehingga saat berlibur, Lucky Hakim hanya memanfaatkan waktu cuti Lebaran mulai tanggal 2-6 April. Dengan tujuan pada 8 April 2025 ia bisa kembali bekerja.

Adapun tujuan dari Lucky Hakim berlibur ke Jepang diketahui untuk menyenangkan anak dan keluarganya.

Sejak proses Pilkada hingga menjadi Bupati Indramayu, Lucky Hakim terus bekerja dan sehingga tidak memiliki untuk keluarga.

Saat berlibur ke Jepang pun, Lucky Hakim menggunakan dana pribadinya karena bukan agenda dinas.

Hari ini, Lucky Hakim pun bertolak ke Kemendagri dari Indramayu usai memimpin apel dan sidak hari pertama kerja. 

Di Kemendagri sendiri, Lucky Hakim akan mengklarifikasi soal perjalanannya ke Jepang.

“Saya sebagai Bupati Indramayu juga beberapa waktu lalu mencoret anggaran perjalanan dinas ke luar negeri sebesar Rp 500 juta dan anggaran mobil dinas Baru sebesar Rp 1 miliar,” ujar dia.

Hal tersebut, lanjut Lucky Hakim, ia lakukan sebagai penghematan anggaran.

Dari anggaran itu, Lucky Hakim berencana akan menggunakannya untuk membiayai program satu desa satu sarjana.

“Yakni yang jumlahnya ada 317 orang per tahun,” ujar Lucky Hakim.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved