Bawaslu Prediksi Tensi Pilkada Majalengka 2024 Cukup Tinggi Gegara Hal Ini

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Ketua Bawaslu Kabupaten Majalengka, Dede Rosada, memprediksi tensi Pilkada Majalengka 2024 cukup tinggi.

Pasalnya, hanya terdapat dua pasangan calon (paslon) yang bertarung, yakni Karna Sobahi - Koko Suyoko, dan Eman Suherman - Dena M Ramdhan.

Karenanya, pihaknya pun menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi kerawanan Pilkada Majalengka 2024 yang cukup tinggi tersebut.

Baca juga: Bawaslu Minta Tim Paslon Pilkada Majalengka 2024 Perhatikan Etika dan Estetika Sebelum Pasang Baliho

"Sebenarnya, beredarnya foto paslon yang bergandengan tangan saat pemeriksaan kesehatan di RSHS pada pekan lalu bisa sedikit menurunkan tensi tersebut," kata Dede Rosada saat ditemui di Bawaslu Kabupaten Majalengka, Jalan Letkol Abdul Gani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (5/9/2024).

Sementara dalam foto yang beredar tampak dua Bakal Calon Bupati (Bacabup) Majalengka, Karna Sobahi, dan Eman Suherman saling bergandengan tangan.

Bahkan, keduanya terlihat mengenakan pakaian warna senada, yakni Eman memakai kemeja abu-abu, dan Karna menggunakan kemeja kotak-kotak yang dibalut rompi abu-abu.

Keduanya tampak sedang berjalan di sebuah lorong diikuti masing-masing Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup), yaitu Koko Suyoko, dan Dena M Ramdhan.

Baca juga: Bawaslu Ingatkan ASN hingga Kepala Desa Jaga Netralitas di Pilkada Majalengka 2024

Diketahui, foto itu diambil saat Bacabup dan Bacawabup Majalengka mengikuti pemeriksaan kesehatan di RSHS Bandung pada Jumat - Sabtu (30-31/8/2024) lalu.

Dede mengatakan, Bawaslu Kabupaten Majalengka bakal menggencarkan kampanye pilkada damai untuk menurunkan tensi pesta demokrasi di Kabupaten Majalengka.

Pihaknya mengakui, berdasarkan pengalaman pada Pilkada Majalengka 2018, laporan pelanggaran yang paling banyak diterima ialah terkait dugaan politik uang.

"Tetapi, seluruh laporan tersebut tidak memenuhi unsur dugaan pelanggaran pilkada, sehingga tidak dilanjutkan ke tahap penyidikan," ujar Dede Rosada.