Rumah Tak Layak Huni di Kuningan
Mengintip Rumah Tinggal Nenek Sarniti di Kuningan, Bocor saat Hujan hingga Tak Ada Pasokan Listrik
Rumah Tinggal Nenek Sarniti Memprihatinkan, Kalau Hujan Bocor Termasuk Tak Mendapat Pasokan Listrik
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Bangunan rumah Sarniti (84) yang terletak di Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang, salah satu potret warga daerah cukup memprihatinkan.
Terlebih dengan kondisi tempat tinggal Nenek Sarniti yang hidup sebatang kara itu nyaris roboh dan setiap turun hujan, otomatis terjadi genangan air di dalam rumahnya.
Selain kondisi rumah memprihatinkan, bangun rumah kurang dan 6 x 6 meter persegi ini terlihat gelap, saat waktu malam berlangsung. Hal itu terjadi akibat puluhan tahun, bangunan rumah Sarniti tidak mendapat pasokan listrik.
"Buat bertahan hidup, makan sedikasihnya saja sekarang," kata Sarniti yang sempat menjadi buruh tani dan pemecah batu, Selasa (9/7/2024).
Baca juga: "Tak Pernah Tinggalkan Doa Selama di Tahanan", Begini Aktivitas Pegi Setiawan Selama Jalani Hukuman
Alasan tidak menggunakan jaringan penerangan alias listrik, Sarniti mengaku sejak puluhan tahun, instalasi listrik untuk kebutuhan hajat hidupnya tidak begitu penting.
"Karena, dulu pernah menjadi buruh tani garap lahan orang dan pernah jadi tukang pemecah batu, uang di dapat hanya Rp 20 ribu dan itu cukup buat makan," ujarnya.
Sementara, mantan Ketua DPC GMNI Kuningan Ismah Winartono saat ditemui di lokasi rumah Sarniti (84), mengungkap, kehadirannya jelas melakukan pendampingan sosial lingkungan. "Kebetulan kami hadir di lokasi rumah Nenek Sarniti (84), turut mendampingi sekaligus bentuk kepedulian sosial," ujarnya.
Baca juga: Menengok Peresmian Bendungan Cipanas Indramayu, Wapres KH Maruf Amin Sampaikan Ini Manfaatnya
Larut melakukan pendampingan, kata Ismah mengaku, kondisi Sarniti (84) perlu mendapat perhatian hidup layak dan tempat tinggal nyaman. "Ketika kami melakukan pendampingan, jelas untuk membantu kelayakan hidup Nenek Sarniti, apalagi beliau tidak masuk dalam daftar DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)," katanya.
Besar harapan selama mendampingi warga kurang mampu, kata Ismah mengaku bahwa kehidupan Sunarti (84), sangat layak untuk mendapat bantuan dan kesejahteraan sosial.
"Melihat kondisi prihadi dan domisilinya, Nenek Sunarti (84) sangat pantas mendapat perhatian layak hidup dan pelayanan sosial," ujarnya. (*)
Teror Macan Tutul di Kuningan, Puluhan Hewan Ternak Dimangsa, Camat Hantara Buka Suara |
![]() |
---|
Bupati Lucky Hakim Laporkan Kades Kedokan Agung Indramayu Ke Polisi, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Satpol PP Razia Warung yang Jual Miras di Indramayu, Ratusan Botol Miras Disita Petugas |
![]() |
---|
Gara-gara Nyenggol Mobil, Pemuda di Bojongsoang Bandung Tewas Usai Terlindas Kendaraan |
![]() |
---|
30 Lomba 17 Agustus Unik untuk Anak-anak hingga Ibu-ibu: Tarik Tambang, Senam hingga Cerdas Cermat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.