Perundungan Anak di Cirebon

Pemkab Cirebon Lakukan Pendampingan Terhadap Korban Perundungan di Kecamatan Sumber

DPPKBP3A melakukan pendampingan terhadap korban perundungan yang viral di Kecamatan Sumber

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Paman AES (12), Muhammad Fathurozi (27) menunjukkan lokasi perundungan yang dialami ponakannya di Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon jauh dari permukiman, Kamis (7/3/2024). 


Sampai saat ini, polisi memastikan bahwa kasus ini sedang ditangani secara serius untuk memberikan keadilan bagi korban perundungan tersebut.


Sementara, Ibu korban, Endang saat diwawancarai media menceritakan, kronologi kejadian yang menimpa putranya.


"Sore hari Senin itu katanya 2 jam dipukulin sampai jam 6 sore," ujarnya.


Menurutnya, putra pertamanya itu mengalami pemukulan tidak hanya sekali, tapi dua kali dalam satu hari.


"Lokasinya di kuburan biru (pemukulan kedua), tapi gak ada video pemukulannya, adanya yang sore itu yang viral sekarang (selama 2 jam pemukulan)."


"Kan tega sekali," ucapnya sambil menahan air mata.


Istri dari Cahyadi, ayah dari AES menceritakan, bahwa usai kejadian perundungan pertama itu, putranya kemudian pamit dari rumah bibinya menuju rumah mereka di daerah perempatan yang akan ke Plered.


Namun, AES menerima pesan dari temannya melalui WhatsApp untuk datang kembali.


"Anak saya nurut dan katanya dipukulin lagi sampai jam 11 malam. Itu berarti dua kali, selama 3 jam kalau pemukulan malam," jelas dia.


Ironisnya, sambung Endang, sang anak selalu terdiam saat diinterogasi.


Dirinya mengetahui kejadian naas itu justru dari guru anaknya.


"Sayangnya anak itu diam saja kalau ditanya, gak mau cerita."


"Mau ketahuannya kemarin, jam 4 sore itu wali kelas anak saya datang ke rumah memperlihatkan video pemukulan terhadap anak saya," kata Endang sambil menahan tangisnya.


Sang ayah, kata Endang, yang mengetahui kejadian tersebut sangat marah, sehingga langsung mencari ke Sungai Cipager karena mengira video tersebut dilakukan secara langsung.

Baca juga: Kisah Sedih di Cirebon: Bocah 12 Tahun Alami Perundungan Selama 3 Jam, Ibunya Harapkan Keadilan


Namun, ternyata video itu baru diketahui Rabu kemarin, dua hari setelah kejadian sebenarnya.


"Saya gak terima, sangat terpukul atas apa yang telah dialami anak saya."


"Saat itu, anak saya gak nangis gak apa, cuma memang kondisi badannya memar-memar, seperti yang ada di tangannya, terus di kepala seperti benjolan," ujarnya.


Endang pun berharap, pihak berwenang bisa memberi efek jera terhadap para pelaku.


Ia pun menginginkan kesembuhan terhadap mental dan psikis anaknya yang masih duduk di kelas 7 SMP itu.


"Dia gak mau ngomong dari lama (3 bulan terakhir). Yang saya ingin sekarang, anak saya bisa sembuh total, baik mental maupun psikisnya," ucap Endang.


Sebelumnya, Nani Triana (42), bibi dari korban perundungan di Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, akhirnya angkat bicara mengenai pengalaman tragis yang menimpa ponakannya.


Dalam wawancara dengan media pada Kamis (7/3/2024), Nani Triana membagikan pengalaman pahitnya ketika mengetahui ponakannya, AES (12), menjadi korban perundungan yang mengguncang hatinya.


"Awalnya, saya curiga dengan sikap pendiam ponakan saya."


"Saya sudah bertanya kepadanya, tapi dia selalu menyangkal jika ada yang mengganggunya," ujar Nani dengan nada sedih, Kamis (7/3/2024).


Nani menceritakan, kabar tragis tersebut datang kepadanya melalui seorang guru di Mts A-Wahdah, sekolah tempat ponakannya belajar.


Video penganiayaan yang diterima Nani menunjukkan betapa kejamnya perlakuan yang dialami ponakannya.


"Videonya saya terima dari wali kelasnya, kejadiannya hari Senin (4/3/2024)."


"Dalam video tersebut, jelas terlihat ponakan saya dipukuli tanpa ampun oleh beberapa siswa lainnya," ucap Nani dengan penuh keprihatinan.


Ponakan Nani, yang duduk di kelas 7, masih merasakan dampak fisik dan mental yang berat dari pengalaman traumatis tersebut.


Menurut Nani, ponakannya masih mengalami rasa sakit, terutama di kepala dan memiliki bekas memar.


"Saya berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal agar kejadian ini tidak terulang lagi," jelas Nani, menekankan perlunya tindakan keras terhadap para pelaku perundungan.


Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan setelah kasus perundungan yang menggemparkan.


Video kejadian tersebut viral di media sosial, menunjukkan seorang bocah yang menjadi korban perlakuan kejam dari teman-temannya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved