Pemilu 2024

Mantan Napi Teroris di Cirebon Komitmen Jaga Pemilu 2024 Aman dan Damai

Komitmen ini dituangkan dalam deklarasi yang digelar di Ponpes At-thahiriah di Desa Warugede, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Belasan mantan narapidana teroris (napiter) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat berkomitmen menjaga pemilu 2024 tetap aman dan damai. Deklarasi itu diikuti sebanyak 15 napiter baik dari Cirebon maupun wilayah di Jawa Barat, Rabu (25/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Belasan mantan narapidana teroris (napiter) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat berkomitmen menjaga Pemilu 2024 tetap aman dan damai.

Komitmen ini dituangkan dalam deklarasi yang digelar di Ponpes At-thahiriah di Desa Warugede, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: KPU RI Ajak Masyarakat Cirebon Waspadai Hoaks dan Ujaran Kebencian Menjelang Pemilu 2024

Salah satu mantan napiter, Yusuf Firdaus (53) menyebut, demokrasi dalam pemilu perlu diwujudkan dengan damai. 

Setelah sebelumnya, belasan eks napiter tersebut beranggapan pemilu sebagai ajang jihad

"Ketika pemilu, komitmen kami merupakan jihad bagi kami saat itu, perjuangan kami dengan amaliah, sekarang karena ilmu yang bertambah kita bisa berubah."

"Meski kami memiliki cerita yang begitu tidak mengenakkan tapi di sini kami merasa diterima, kami diberikan kesempatan untuk berubah," ujar Yusuf kepada awak media, Rabu (25/10/2023).

Saat ini, Yusuf sendiri mengisi kegiatan sehari-hari dengan bercocok tanam di halaman rumahnya.

Bukan hanya itu, ia juga menciptakan beberapa alat yang membantu pertaniannya. 

"Salah satunya, saya membuat alat pertanian yang bisa digunakan menggunakan tenaga surya, dan sudah mendapat rekor muri," ucap mantan napiter dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini.

Mantan napiter lainnya, Gilang Taufik (37) mengaku, pemilu seringkali dijadikan momen merusak fasilitas publik hingga mengakibatkan perpecahan. 

"Pengalaman saya dulu saat bergabung di JAD, momentum pemilu biasanya dijadikan sebagai ajang kesempatan untuk merusak," jelas Gilang, warga Tasikmalaya ini.

Bukan hanya merusak fasilitas umum, tidak tanggung-tanggung dia pernah menjadi salah satu teroris yang membuat negara ceos.

"Banyak kami merencanakan, ini (saat pemilu) momen tepat untuk membuat negara ceos, dengan bentuk adu domba, bom, fitnah masih banyak lagi, agar rakyat saling serang dan tidak percaya," katanya.

Dia memastikan, jika pesta demokrasi kali ini pihaknya tidak lagi terlibat dalam kegaduhan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved