Pemilu 2024

KPU RI Ajak Masyarakat Cirebon Waspadai Hoaks dan Ujaran Kebencian Menjelang Pemilu 2024

Adie Saputro mengatakan, pihaknya terus memprogramkan strategi demi mengedukasi masyarakat mencegah hoaks menjelang pemilu.

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Sosialisasi Pemilu 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang diwakili KPU Jabar dengan mengambil tema 'Sinergitas dan Kolaborasi Mensukseskan Pemilu 2024' di salah satu hotel berbintang, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (21/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Masyarakat Cirebon diajak mewaspadai hoaks dan ujaran kebencian menjelang Pemilu 2024.

Ajakan itu mencuat dalam gelaran Sosialisasi Pemilu 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang diwakili KPU Jabar dengan mengambil tema 'Sinergitas dan Kolaborasi Mensukseskan Pemilu 2024' di salah satu hotel berbintang, Kabupaten Cirebon, pada Sabtu (21/10/2023).

Baca juga: 27.752 Bilik Suara Sudah Tiba di Gudang KPU Kabupaten Cirebon, Bakal Dibagikan ke 6.938 TPS

Untuk mengimplementasikan hal itu, rekan-rekan jurnalis Cirebon, Radio Komunitas dan Relawan RTIK yang ada di Jawa Barat.

Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar, Adie Saputro mengatakan, pihaknya terus memprogramkan strategi demi mengedukasi masyarakat mencegah hoaks menjelang pemilu.

Pencegahan itu salah satunya dilakukan dengan menyaring informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya.

Baik itu lewat media sosial maupun komunikasi secara langsung.

"Tentu kami sebagai penyelenggara mengimbau kepada seluruh masyarakat pemilih khususnya di Jabar agar jangan terprovokasi, jangan menyampaikan informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya, baik itu lewat media sosial maupun komunikasi."

"Disaring dulu, dipahami apakah informasi itu betul-betul layak untuk diinformasikan kepada pihak-pihak lain," ujar Adie saat diwawancarai media, Sabtu (21/10/2023).

Pihaknya pun mengutuk keras kepada pelaku penyebar hoaks yang biasanya marak menjelang pesta demokrasi.

Biasanya, penyebar hoaks biasanya merambah pada ujaran kebencian dan mendeskriditkan hal tertentu.

"Jadi jangan jadi pelaku yang menyampaikan informasi-informasi yang hoaks, yang mana kemudian berakibat pada ujaran kebencian, lalu mendeskriditkan pada hal tertentu mungkin parta politik, yang kemudian akhirnya membuat kegaduhan stabilitas keamanan kenyamanan Pemilu 2024," ucapnya.

Ketua Bidang Advokasi Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) yang juga salah satu pembicara dalam sosialisasi tersebut, Akhmad Rofahan menyampaikan, bahwa JRKI berkomitmen untuk mendukung terciptanya pemilu yang damai dan demokratis. 

Rofahan juga menyebutkan, bahwa ada sekitar 350 lebih radio komunitas, di 23 provinsi yang berada dalam naungan JRKI, yang sudah banyak memberikan edukasi politik melalui siaran radio.

Sebagai salah satu bentuk peran dari JRKI, yaitu saat ini ratusan radio komunitas dibawah naungan JRKI, sudah melakukan sosialisasi baik secara on air maupun off air, terkait Pemilu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved