Kabar Terkini Orangtua Rivaldi Korban Kapal Tenggelam Lu Peng Yuan Yu 028 Asal Majalengka

Orang tua Rivaldi dipanggil oleh PT yang memperkerjakan putranya sebagai nelayan di kapal milik Cina.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Anto (52), orangtua dari Muhammad Rivaldi, salah satu warga asal Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka yang dikabarkan menjadi korban kapal Lu Peng Yuan Yu 028 berbendera RRT atau China yang tenggelam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah Desa (Pemdes) Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka mengungkap kondisi terkini ayahanda Muhammad Rivaldi (20), korban kapal tenggelam Lu Peng Yuan Yu 028 di Samudera Hindia bernama Anto (52).

Diketahui, seusai menerima kabar bahwa anaknya menjadi korban tenggelamnya kapal, Anto mengaku kaget.

Pasalnya ia tidak merasakan hal aneh saat peristiwa naas itu terjadi pada Selasa (16/5/2023).

Pada Rabu (24/5/2023) ini, Anto diketahui kembali dipanggil oleh perusahaan yang memberangkatkan anaknya bekerja di kapal sejak bulan Desember 2022 lalu itu.

"Tadi (pagi) ketemu sama Pak Anto, Pak Anto bilang hari ini jam 2 siangnya mau dipanggil oleh PT. Saya juga nggak tahu, tapi ini mah kemungkinan ya karena waktu pertama dipanggil itu pihak PT mengatakan bahwa akan memberikan informasi terkait proses evakuasi."

"Nah nanti kalau proses evakuasi nya sudah berakhir nanti diinformasikan proses asuransinya seperti apa. Kemungkinan sih seperti itu," ujar Perangkat Desa Bongas Kulon, Tasdik, Rabu (24/5/2023).

Selain dipanggil, menurut sumber yang sama, pihak perusahaan juga dikabarkan bertanggung jawab atas hak-hak yang seharusnya memang diterima oleh Rivaldi.

Seperti salah satunya terkait gajinya.

"Kemarin juga pak Anto sudah dihubungi sama PT, katanya pihaknya sudah memberikan hak Muhammad Rivaldi berupa sisa gaji selama 4 bulan. Sekarang sudah ditransfer ke Pak Anto."

"Kemungkinan hari ini dipanggil lagi itu terkait proses evakuasi dan pemberitahuan kayaknya mah," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, kapal penangkap ikan berbendera RRT Lu Peng Yuan Yu 028 dikabarkan tenggelam pada Selasa (16/5/2023).

Dikabarkan, ada 39 orang Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi korban dalam peristiwa itu.

Dari puluhan orang itu, 17 di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI).

Seminggu setelah kejadian tersebut, beredar kabar adanya warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat turut menjadi korban.

Diketahui, korban tersebut bernama Muhammad Rivaldi (20), warga Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.

Kabar itu pun dibenarkan oleh Perangkat Desa Bongas Kulon, Tasdik.

Ditemui di rumah korban, Tasdik pun telah mengkonfirmasi ke pihak keluarga bahwasanya benar ada warganya yang menjadi korban kecelakaan kapal tersebut.

"Betul, konfirmasi dari pihak keluarga sekaligus dari pihak PT, bahwa salah satu warga kita atas nama Muhammad Rivaldi putranya dari Bapak Anto merupakan warga kami yang ikut dalam pelayaran menggunakan kapal China," ujar Tasdik kepada Tribun, Selasa (23/5/2023).

Namun, kata dia, pemerintah desa sampai saat ini belum menerima laporan secara resmi dari pemerintah.

Baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

"Kami berharap tentu bantuan dari Pak Bupati Majalengka atau pemerintah pusat agar warga kami yang ikut tenggelam di Samudera Hindia ini bisa segera ditemukan dalam keadaan apapun," ucapnya.

Jika memang nantinya benar ditemukan, pihaknya mewakili keluarga korban berharap agar Muhammad Rivaldi segera dipulangkan.

Sehingga, pihak keluarga juga bisa menindaklanjuti sebagai mestinya.

Sementara, orang tua Muhammad Rivaldi, Anto (52) mengaku, mendapatkan kabar anaknya menjadi korban kapal tenggelam dari perusahaan yang memberangkatkannya.

Ia diberi kabar tiga hari usai peristiwa nahas itu terjadi.

"Info awalnya saya langsung dari PT, saya dipanggil langsung waktu hari Jum'at (19/5/2023), PT mengatakan bahwa atas nama Muhamad Rivaldi menjadi salah satu korban kapal tenggelam, di situ disertai juga nama kapal dan nomor registrasi nya tapi saya lupa nomornya," jelas Anto, saat ditemui di Blok Selasa, RT.3/2, Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.

Seminggu setelah kejadian, kata Anto, pihak keluarga belum mendapatkan informasi kembali terkini peristiwa nahas itu.

Ia pun berharap, pemerintah pusat yang sampai saat ini masih mencari para awak ABK itu menemukan para korban, termasuk anaknya.

"Ya pasti saya minta anak saya segera dipulangkan dengan keadaan apapun."

"Supaya keluar juga tahu gitu kondisi terakhir anak saya."

"Apalagi Rival merupakan anak laki-laki satu-satunya yang saya inginkan begitu yang dibangga-banggakan," ucapnya.

Rivaldi sendiri anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Anto dan Wiwin (48).

Pemuda berusia 20 tahun itu baru sekitar lima bulan bekerja sebagai pencari ikan di kapal tersebut.

"Anak saya mulai kerja pertengahan bulan Desember 2022 melalui PT di Cirebon." 

"Waktu awal keberangkatan, saya juga nganterin ke PT, bahkan saya nitip pesan untuk titip anak saya, dan mereka meminta saya gak usah khawatir karena PT-nya resmi dan kalau ada apa-apa pasti dikabari."

"Kalau bekerjanya di China, karena memang jadi ABK di Kapal China," jelas dia.

Baca juga: Orangtua Rivaldi di Majalengka Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Anaknya Korban Kapal Tenggelam

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved