Mantan Ketua KY Meninggal

Bupati Kuningan Pimpin Pelepasan Jenazah Mantan Ketua Komisi Yudisial, Ini Sosok Jaja di Mata Acep

Mantan Ketua Komisi Yudisial dimakamkan di kampung halamannya di Kuningan.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
Suasana rumah duka Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus di Gang Krikil, Desa Cilimus, Kuningan. 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Bupati Kuningan H Acep Purnama memimpin langsung proses pelepasan jenazah Mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus untuk dimakamkan.

Jenazah Jaja dimakamkan di tempat pemakaman umum Astana Gede Ciloklok di Desa Cilimus, Kuningan.

"Kami atas nama keluarga almarhum, memohon kepada semua warga dan petakziah mengikhlaskan kepergian almarhum untuk selama-lamanya," kata Bupati Acep saat sambutan dalam prosesi pelepasan jenazah dari rumah menuju TPU di desa setempat, Jumat (21/4/2023).

Mengenai sosok almarhum, kata Acep, bahwa Jaja Ahmad Jayus ini merupakan orang baik.

Terutama di saat beraktivitas sebagai akademisi dan sebagai pejabat nasional.

"Kami yakin almarhum termasuk orang husnul khotimah. Semoga di alam barzah mendapat penerangan dan keridhaan dari Tuhan Yangmaha Kuasa," katanya.

Selain Bupati Kuningan teramati langsung ada Rektor Unpas dan Ketua Paguyuban Pasundan.

Kabar duka atas meninggalnya mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus membuat duka bagi warga Kuningan.

Almarhum merupakan sosok putra daerah Kuningan terbaik yang memberikan pelayanan melalui posisi jabatan sebelumnya.

"Iya, mendengar kabar meninggal Pak Jaja, kami prihatin dan turut berdukacita. Almarhum orang baik dan saat menjabat sebagai Ketua Komisi Yudisial tentu memberikan pelayanan baik bagi hajat hidup orang banyak," kata Bupati Acep Purnama saat memberikan keterangan melalui sambungan selelurnya, Jumat (21/4/2023).

Sebelum kepergian Jaja Ahmad Jayus untuk selamanya, Bupati mengungkap selalu menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan saudara almarhum di kampung.

"Semasa mendengar kabar almarhum sempat menjalani perawatan medis. Kami dengan adik almarhum selalu berkomunikasi hingga berencana menjenguk ke rumah sakit. Namun atas laporan dan penjagaan selama menjalani perawatan medis, kami hanya bisa mendoakan yang terbaik saat itu," katanya.

Bupati Kuningan mengungkap, posisi jabatan Ketua Komisi Yudisial RI pernah dijabat warga Kuningan lainnya.

"Bicara kebesaran warga Kuningan, selain Almarhum (Jaja Ahmad Jayus). Posisi jabatan Ketua Komisi Yudisial RI sebelumnya adalah Pak Maman yang juga warga (Japara) Kuningan," ujarnya.

Acep menambahkan atas nama pemerintah dan keluarga turut berdukacita sedalam-dalamnya atas peristiwa ini.

"Kami turut berdukacita atas keluarga dan pemerintah. Terus untuk mengikuti prosesi pemakaman, kami masih menunggu rombongan jenazah. Karena habis salat Jumat, jenazah baru diberangkatkan menuju Kuningan," ucapnya.

Mantan Ketua Komisi Yudisial, Jaja Ahmad Jayus dikabarkan meninggal dunia sekitar satu bulan setelah dirinya menjadi korban pembacokan.

Jaja Ahmad Jayus merupakan Ketua Ketua Komisi Yudisial Paruh II Periode Juli 2018-Desember 2020.

Diketahui, Mantan Ketua Komisi Yudisial, Jaja Ahmad jayus menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal, Selasa (28/3/2023) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, membenarkan adanya dugaan pembacokan terhadap korban yang merupakan Mantan Ketua Komisi Yudisial, informasi yang didapatnya sekitar pukul 15.30 WIB.

Tersangka pelaku pembacokan mantan ketua Komisi Yudisial, Jaja Ahmad Jayus dan anaknya Rachmi Dwi Utami, di rumahnya yang berada di Komplek Griya Bandung Asri 2, Blok F, Kecamayan Bojongsoang berhasil diringkus polisi selasa (29/3/2023).

Tersangka pembacokan, Aditya (35) yang saat digiring di Mapolresta Bandung, Rabu (29/3/2023) menggunakan baju tahanan dan borgol ditangannya, ia hanya bisa tertunduk dan tak bisa berkutik.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, setelah menerima informasi pembacokan tersebut, pihaknya langsung mendatangi TKP.

"Mendapatkan informasi dari saksi kunci, kami melakukan olah TKP, dan di dalam rumah kami melihat ada bercak darah dan kami bisa menemukan senjata tajam berupa celurit," kata Kusworo dikutip dari Tribun Jabar.

Kusworo menjelaskan, kemudian pihaknya kaitkan dengan keterangan para saksi, sehingga langsung melakukan upaya penyelidikan terkait itu, dengan berdasarkan keterangan saksi dan CCTV yang ada lalu didapatkan identitas terduga pelaku. 

"Kami mendatangi rumah yang kami duga, ternyata motor tersebut (yang digunakan tersangka dalam melakukan aksinya) digunakan oleh adik iparnya tersangka," kata Kusworo.

Kusworo mengatakan, pihaknya terus melakukan penyelidikan dan bertemu dengan istri tersangka. 

"Istrinya menyampaikan bahwa pada pukul 19.00 WIB, tersangka pulang ke rumah dengan baju berlumuran darah," tuturnya.

Kusworo mengatakan, baju berlumurah darah tersebut, oleh pihaknya disita untuk dibawa ke laboratorium forensik.

"Kami cocokan identiknya dengan darah korban, kemudian kami lakukan pengejaran kepada tersangka. Sehingga pada pukul 22.30 WIB tadi malam, tersangka bisa kami amankan berikut barang buktinya, sepeda motor di Mekarwangi," ucapnya.

Menurut Kusworo, tersangka berhasil diamankan di tempat kerjanya.

"Tersangka pekerja swasta, merupakan sales roti," ucapnya.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Mantan Ketua KY Jaja Ahmad Jayus Meninggal, Dirawat di ICU 22 hari

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved