Fraksi Gerindra Kritik RAPBD 2026 Saat Sidang Paripurna DPRD Kuningan, Ini Alasannya

Ada sejumlah alasan mengapa Fraksi Gerindra mengkritisi RAPBD Kuningan 2026.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Istimewa
KRITISI RAPBD - Sri Laelasari Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kuningan. Gerindra mengkriisi RAPBD Kuningan 2026. 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai 

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Fraksi Partai Gerindra DPRD Kuningan mengkritisi tajam soal postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026.

Hal itu dinilai tidak sejalan dengan semangat efisiensi anggaran. 

"Terutama pada lonjakan signifikan Belanja Operasi di tengah pemangkasan Belanja Modal yang bersentuhan langsung dengan kepentingan publik," kata anggota Fraksi Gerindra Sri Laelasari, dalam Rapat Paripurna DPRD Kuningan, Selasa (7/10/2025).

‎Sri mengatakan bahwa Fraksi Gerindra mempertanyakan komitmen pemerintah daerah terhadap efisiensi anggaran ketika di saat yang sama terjadi pembengkakan alokasi untuk belanja aparatur. 

"Kami sungguh ingin mendapat gambaran pemerintah daerah di tahun 2026 nanti dalam optimalisasi Belanja Operasi, sekaligus dalam upaya mendorong peningkatan kinerja aparatur," kata Sri Laelasari.

Sebab ‎dalam dokumen RAPBD 2026, Belanja Operasi, yang meliputi Belanja Pegawai, Barang dan Jasa, Hibah, serta Bantuan Sosial, ditargetkan melonjak menjadi Rp 2,76 triliun.

Angka ini meningkat tajam dibandingkan target di tahun 2025 sebesar Rp 2,13 triliun.

"‎Ironisnya, kenaikan tersebut terjadi bersamaan dengan penurunan drastis alokasi Belanja Modal yang direncanakan hanya sebesar Rp 146,05 miliar, atau jauh lebih rendah dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp 189,33 miliar," ujarnya.

‎Belanja pemerintah pun masih didominasi oleh belanja aparatur dibanding belanja modal untuk publik.

"‎Atas dasar itu, Fraksi Gerindra menuntut pemerintah daerah untuk menyusun strategi yang jelas dalam menyeimbangkan APBD dari tahun ke tahun, yakni antara belanja publik dan belanja aparatur secara lebih proporsional," katanya.

‎Fraksi Gerindra juga mendorong adanya upaya yang lebih keras dalam menekan kenaikan anggaran belanja non-urusan dan melakukan efisiensi secara lebih selektif sesuai dengan kebutuhan riil di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Baca juga: Sejumlah Pelajar Diduga Keracunan Usai Santap MBG, Ketua DPRD Kuningan Angkat Bicara

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved