Sosok Mantan Ketua KY yang Jadi Korban Pembacokan, Adik Kandung Korban: Panutan Keluarga

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Tindakan pembacokan hingga terjadi luka cukup parah dialami Mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus menjadi perhatian keluarga.

Pasalnya, mantan Ketua KY dikenal sebagai sosok orang baik dan memiliki jiwa sosial tinggi.

"Ya, A Jaja memang orang baik. Beliau anak pertama Bapak saya," ungkap Aang yang juga adik Jaja Ahmad Jayus sekaligus mantan Ketua KY yang kini terbaring menjalani perawatan medis, Kamis (30/3/2023).

Aang menyebut, kebaikan Mantan Ketua KY ini sudah otomatis menjadi panutan dalam keluarga. Apalagi itu terjadi saat orang tua mereka meninggal.

"Setelah Bapak (Uyi Masuri) meninggal, beliau (Jaja Ahmad Jayus) otomatis menggantikan posisi orang tua. Selama ini, A Jaja sering komunikasi dengan Ibu dan sering pulang kampung," kata Aang.

Agenda pulang kampung mantan Ketua KY, kata Aang mengklaim belum lama terjadi saat hendak melaksanakan ibadah puasa tahun sekarang.

"Iya, sebelum puasa atau disebut setiap munggahan, beliau pasti pulang kampung bareng keluarga," ujarnya.

Ketika berada di kampung halaman atau dalam agenda pulang kampung, Aang menyebut, sosok Jaja Ahmad Jayus ini tidak pernah lupa melakukan ziarah kubur.

Selain itu, pun melakukan kunjungan ke saudara sekitar dalam meningkatkan jalinan silaturahmi.

"Beliau kalau lagi pulang kampung. Itu tidak pernah lupa berziarah kubur ke makam Bapak, juga biasanya melanjutkan dengan bersilaturahmi dengan saudara sekitar," ujar.

Menyinggug kabar memprihatinkan yang menimpa sosok Mantan Ketua KY, Aang menyebut sudah diketahui kalangan keluarga di kampung.

"Soal beliau menjadi korban, kami sudah tahu. Kemudian, ada tiga adik beliau berangkat untuk melihat kondisi kesehatan. Adik A Jaja sudah berangkat itu ada A Toto, Nana dan Fuji yang kebetulan anak bontot orang tua kami," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus yang kini terbaring di rumah sakit, dalam melangsungkan perawatan medis usai jadi korban pembacokan.

Sontak menjadi perhatian pihak keluarga dan lapisan warga di Kuningan prihatin hingga lakukan doa bersama usai pelaksanaan Solat Tarawih.