Mahakarya Topeng Buatan Warga Binaan di Balik Jeruji Penjara Lapas Indramayu
Tetap berkarya walau berada di balik jeruji besi bukan menjadi hal yang mustahil bagi para warga binaan di Lapas Kelas IIB Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan.
Bagi masyarakat di Indramayu dan Cirebon Tari topeng menjadi khas dan budaya adat yang diwariskan para leluhur.
Kepala Lapas Kelas II B Indramayu, Beni Hidayat menyampaikan, kerajinan topeng ini kini menjadi produk unggulan yang dibuat para warga binaan.
Pembuatan topeng ini, sudah mulai dilakukan sejak sekitar dua bulan lalu. Saat itu, petugas lapas sengaja mendatangkan instruktur langsung dari Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah Indramayu untuk memberikan pelatihan.
Warga binaan yang dinilai sudah mahir, kemudian mengajarkannya kembali kepada rekannya yang lain. Hingga saat ini, ada beberapa kelompok warga binaan yang sudah mahir membuat kerajinan topeng.
Sebagai penunjang, Lapas Kelas IIB Indramayu juga menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Para warga binaan pun cukup tinggal melakukan pengerjaan saja hingga jadi sempurna.
"Sejauh ini mereka sudah membuat ratusan produk topeng khas Indramayu," ucap dia.
Beni Hidayat menjelaskan, karya produk topeng ini kemudian akan dijual. Hasilnya penjualannya kemudian dibagi hasil dengan warga binaan agar mereka tetap mendapat pendapatan.
Kendati demikian, diakui Beni Hidayat, penjualan topeng dari warga binaan ini masih belum tersebar luas.
Pihaknya juga berharap ada pihak ketiga lainnya yang mau bekerjasama agar pemasaran topeng buatan warga binaan bisa lebih luas lagi.
"Misal ada permintaan dalam jumlah banyak, berapapun jumlahnya, warga binaan kami siap mengerjakannya," ujar dia.