Mahakarya Topeng Buatan Warga Binaan di Balik Jeruji Penjara Lapas Indramayu
Tetap berkarya walau berada di balik jeruji besi bukan menjadi hal yang mustahil bagi para warga binaan di Lapas Kelas IIB Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tetap berkarya walau berada di balik jeruji besi bukan menjadi hal yang mustahil bagi para warga binaan di Lapas Kelas IIB Indramayu.
Saat lonceng tanda apel dibunyikan petugas sipir, para narapidana lalu berbaris di sel masing-masing.
Petugas pun mengabsen satu per satu dari mereka untuk kemudian melakukan aktivitas harian di dalam lapas.
Beberapa di antaranya memilih beraktivitas di bengkel kerja kreatif yang sengaja dibuat petugas untuk pembinaan keahlian para napi.
Odan (28) salah satu narapidana terlihat sempat bercengkrama dengan rekan-rekannya.
Selang beberapa saat, ia kemudian memulai lagi mengerjakan karya seni topeng yang tinggal proses finishing.
Tangannya yang dipenuhi tato, tampak lihai memegang kuas kecil. Kuas itu olehnya dicelupkan ke cat berwarna merah lalu dioleskan sempurna pada topeng buatannya.
Belakangan diketahui, Odan dahulunya pernah menjadi seniman tato. Bakat menggambarnya pun tersalurkan dengan baik walau terkurung di dalam lapas.
Odan sendiri mengaku senang adanya pelatihan tersebut. Selain bisa mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, ia juga bisa memiliki penghasilan.
"Saya merasa bangga hasil karya saya bisa dinikmati oleh masyarakat luas," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (14/10/2022).
Sedikitnya ada lima karakter topeng yang dibuat Odan bersama teman-temannya. Ada Panji, Samba, Tumenggung, Rumyang, dan terakhir Kelana.

Hasil karya warga binaan ini pun tidak kalah cantik dari buatan seniman lainnya. Bahkan sempurna mulai dari detail hingga pewarnaan.
Topeng-topeng itu selain bisa digunakan oleh penari, bisa pula untuk dijadikan hiasan dinding atau meja kerja. Para warga binaan juga membuat topeng berukuran kecil yang bisa dijadikan hiasan gantungan kunci.
Sekedar informasi, Tari Topeng adalah salah satu tarian di tatar Parahyangan. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakan topeng saat menari.
Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan.
Bagi masyarakat di Indramayu dan Cirebon Tari topeng menjadi khas dan budaya adat yang diwariskan para leluhur.
Kepala Lapas Kelas II B Indramayu, Beni Hidayat menyampaikan, kerajinan topeng ini kini menjadi produk unggulan yang dibuat para warga binaan.
Pembuatan topeng ini, sudah mulai dilakukan sejak sekitar dua bulan lalu. Saat itu, petugas lapas sengaja mendatangkan instruktur langsung dari Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah Indramayu untuk memberikan pelatihan.
Warga binaan yang dinilai sudah mahir, kemudian mengajarkannya kembali kepada rekannya yang lain. Hingga saat ini, ada beberapa kelompok warga binaan yang sudah mahir membuat kerajinan topeng.
Sebagai penunjang, Lapas Kelas IIB Indramayu juga menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Para warga binaan pun cukup tinggal melakukan pengerjaan saja hingga jadi sempurna.
"Sejauh ini mereka sudah membuat ratusan produk topeng khas Indramayu," ucap dia.
Beni Hidayat menjelaskan, karya produk topeng ini kemudian akan dijual. Hasilnya penjualannya kemudian dibagi hasil dengan warga binaan agar mereka tetap mendapat pendapatan.
Kendati demikian, diakui Beni Hidayat, penjualan topeng dari warga binaan ini masih belum tersebar luas.
Pihaknya juga berharap ada pihak ketiga lainnya yang mau bekerjasama agar pemasaran topeng buatan warga binaan bisa lebih luas lagi.
"Misal ada permintaan dalam jumlah banyak, berapapun jumlahnya, warga binaan kami siap mengerjakannya," ujar dia.