Ketika Napi di Lapas Majalengka Berlomba-lomba Belajar Membaca Alquran
Walaupun berada di balik jeruji besi, narapidana di Lapas Kelas II B Majalengka terus mengasah ilmu keagamaan dalam hal belajar membaca Alquran
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
"Baik tahanan maupun narapidana, bagi yang muslim dituntun untuk bisa mengaji, karena itu mereka yang belum bisa membaca Alquran kita bimbing untuk membaca Alquran,” jelas dia.
Kalapas juga berharap kepada masyarakat umum untuk bisa merangkul mantan napi yang telah menyelesaikan masa hukumannya.
Agar para mantan napi tersebut bisa berbaur kembali ditengah-tengah lingkungan masyarkat dengan baik.
“Harapannya masyarakat dapat menerima mereka, hilangkan stigma negatif terhadap mantan napi, agar mereka tidak kembali berbuat kesalahan,” katanya.
Salah satu napi, Waskim (45) menjelaskan, selama didalam lapas dirinya banyak mengalami perubahan, bisa lebih dekat kepada Tuhan.
Napi yang akan bebas sebentar lagi ini berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahannya.
“Saya sangat bersyukur karena Lapas bisa di sulap menjadi tempat yang nuansanya sangat Islami, saya berharap bisa belajar baca Alquran dan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT dan setelah bebas bisa menjadi imam yang baik bagi keluarga dan contoh yang baik bagi masyarakat,” ujar Waskim. (*)