Terminal Tipe A Kertawangunan Jadi Lapak Pameran Hari Jadi ke-524 Kuningan, Pegawai Angkat Bicara

Kawasan Terminal Tipe A Kertawangunan yang dijadikan lapak pameran pembangunan Hari Jadi ke-524 Kuningan ini akan berdampak pada kelancaran lalu linta

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Ahmad Ripai
Sejumlah bus parkir sebelum berangkat di Terminal Tipe A Kertawangunan - Kuningan, Selasa (22/12/2020). 

Kemudian, masih kata Gugun berharap kepada pihak panitia penyelenggara ini lebih bijak dalam melakukan pengaturan di lapangan. Sehingga, dugaan keributan terjadi pada dua kelompok berbeda itu muncul dan menghebohkan jagat Kuningan.

"Pada dasarnya, panitia penyelenggara harus bijak dalam mengeluarkan aturan main untuk kegiatan pameran pembangunan. Ingat! Jangan sampai ada siapapun itu terlibat dalam kerugian di momen hari jadi Kuningan seperti saat sekarang," katanya.

Disamping itu, kata Gugun menambahkan, ideal panitia penyelenggara juga melakukan koordinasi dengan sejumlah pengusaha wisata. Sebab, pelaksanaan kegiatan Hari Jadi ke524 Kuningan ini, salah satu media dalam mega promo bagi daerah di mata wisatawan atau para calon pelancong.

"Terlepas dengan kejadian seperti ini, Bicara Hari Jadi Kuningan itu bukan milik perorangan atau kelompok tertentu. Artinya, semua kalangan berpotensi itu harus di libatkan, demi Kuningan lebih maju dan sejahtera. Baik dari sektor pendidikan, ekonomi dan sosial lingkungan," katanya.

Sekedar informasi, jelang pembangunan lapak pameran Hari Jadi ke 524 Kuningan, dua kelompok terlibat bentrok hingga berhasil di lerai Kapolres AKBP Dhany Aryanda dan Bupati Kuningan Ha Acep Purnama.

Data terhimpun, dua kelompok bentrok di lokasi lapak pembangunan di kawasan Terminal Tipe A Kertawangunan itu masing - masing Pengurus Persatuan Pedagang Pasar Malam Indonesia (P3MI) yang berseteru dengan komunitas Warior Kuningan.

"Betul, bentrok terjadi itu ada penyerobotan lapak yang dilakukan oleh Warrior. Padahal, kami (P3MI) sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan PDAU sebagai panitia penyelenggara pameran pembangunan tersebut," kata Manaf yang juga pengurus P3MI Kuningan menjelaskan kepada TribunCirebin.com, saat live Facebook TribunCirebon.com, Sabtu (27/8/2022).

Manaf menduga penyerobotan lapak yang dilakukan oleh Warrior, usi diketahui oleh Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU). Sebab dalam tindakan di lokasi itu jelas pihak PDAU seolah melakukan pembiaran terhadap aksi kelompok Warrior tersebut.

"Bentrokan terjadi, kami menduga PDAU bermain atau keberatan dengan komitmen yang di bangun dengan kelompok Warrior.

Padahal secara legalitas, itu P3MI memiliki hak dalam melakukan pengelolaan lapak pameran dan tindakan kami atas kesepakatan dengan PDAU yang di saksi DPRD Kuningan usai rapat bersama," katanya.

Beredar foto peleraian yang dilakukan oleh Bupati dan Kapolres Kuningan, kata Manaf membenarkan bahwa ini peleraian untuk menciptakan kondusifitas lingkungan. Meski demikian, pertemuan peleraian itu tidak menyurutkan semangat P3MI untuk berpartisipasi dalam kegiatan pameran pembangunan tersebut.

"Ya meski sudah di lerai oleh Kapolres dan Bupati, kami tetap berusaha sesuai dengan kapasitas P3MI. Usaha kami itu jelas, berjualan di setiap event pasar malam dan pengelolaan lapak itu kami gratiskan, sebab semua yang terlibat dalam usaha kami koordinir itu anggota P3MI," katanya.

Menyoal dengan dugaan bisnis lapak hingga jutaan, kata Manaf membenarkan bahwa lapak pameran pembangunan itu di perjualbelikan. Satuan lapak yang di jual kepada peserta pameran itu seharga Rp 9 juta. "Untuk lapak pameran yang di jual itu benar. Harga per lapak itu sebesar Rp 9 juta. Lapak di jual itu kepada peserta yang dari SKPD, UMKM dan produk swasta lainnya," katanya.

Kebijakan jual beli dilakukan itu, kata Manaf menyebut merupakan wilayah kerja panitia penyelenggara, yakni PDAU dan panitia penyelenggara dari unsur pemerintah. "Untuk jual beli lapak, itu tanggungjawab PDAU dan panitia peringatan hari besar dari unsur pemerintah," katanya.

Terlepas itu, Manaf mengemuka dalam pelarian yang dilakukan Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda dan Bupati Kuningan H Acep Purnama berharap bahwa pelaksanaan pameran pembangunan ini tetap menciptakan kondusifitas lingkungan. "Hasil peleraian itu, Bupati dsn Kapolres minta untuk menjaga kondusifitas lingkungan saja," katanya.

Terpisah Dirut PDAU Kuningan, Hj Heni Susilawati enggan memberikan komentar terkait hal tersebut. Terbukti saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya itu tidak mengangkat sama sekali. (*) 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved