'Si Abah' Macan Tutul Penguasa Gunung Sawal Ciamis Ditemukan Tinggal Tulang, Ini Diduga Penyebabnya

Macan tutul simbol konservasi Gunung Sawal tersebut ditemukan sudah menjadi kerangka di hutan rakyat di Blok Cipaku Girang, Cipaku beberapa hari lalu.

Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Macan Tutul 'Si Abah' semasa hidup terekam kamera trap tanggal 04/09/2019 jam 06.18.05 di Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat. 

Meski usia sudah tua, Si Abah dilepas liarkan kembali ke hutan Gunung Sawal dengan pertimbangan Si Abah lebih baik mati di habitatnya di samping “anak istrinya”. Ketimbang mati di kebun binatang.

Sekitar bulan November 2021, Si Abah terekam kamera trap tengah memangsa ternak. Namun pada bulan Desember 2021 sudah tidak terlihat lagi keberadaan si Abah, terlebih pada bulan Januari 2022.

Februari 2022, kabar mengagetkan diterima pihak BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis beberapa hari lalu. Ada warga yang menemukan kerangka binatang yang ditemukan di hutan rakyat di Blok Cipaku Girang Cipaku.

Baca juga: Saat Melihat Sosok Macan Tutul, Petani di Kuningan Langsung Naik Pohon, Berikut Reaksi Kades

“Begitu mendapat informasi. Hari  itu juga petugas BKSDA langsung ke lokasi dan hari itu juga kerangka si Abah dievakuasi ke BKSDA,” ujar Ilham, dari Rajsa Giri Sawala.

Pertama warga menduga karngak yang ditemukan tersebut bangkai kambing. Tetapi setelah ditemukan kerangka kepala ternyata ada taring.

Dan dari taring itu pula diyakini bahwa kerangka binatang liar tersebut adalah macan tutul bernama Si Abah. Si Abah diketahui dari ciri, taring bagian  kiri bawah susunan giginya sudah tanggal (sudah tidak ada ).

“Sekarang jasad si Abah sudah berada di BKSDA, tinggal dibersihkan,” katanya.

Si Abah diperkirakan mati ada bulan Januari lalu, karena cuaca lembab dan banyak hujan. Bangkai si Abah cepat membusuk sehingga saat ditemukan sudah menjadi kerangka.

Awal Februari ini, para penggiat konservasi di Ciamis tidak hanya mendapat kabar duka tentang berpulangnya si Abah, macan tutul penguasa Gunung Sawal.

Juga ada informasi keberadaan macan tutul di luar kawasan yang dipergoki warga di perbatasan hutan Perhutani dengan perkebunan PTPN di Cisompet Garut.

Serta keberadaan macan tutul yang dipergoki warga di kebun milik penduduk di Selajambe Kuningan.

Pihak BKSDA sekarang melacak keberadaan dua ekor macan tutul yang berada di luar kawasan di dua lokasi yang berbeda tersebut.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Polhut dan BKSDA dalam Menangkap Macan Tutul yang Berkeliaran di Permukiman Warga

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved