Membumikan Budidaya Teripang Pasir Berbasis IMTA di Pesisir Pantura Jabar, Punya Harga Jual Tinggi

Sebagai negara maritim, Indonesia terkenal dengan kekayaan baharinya. Ada banyak biota laut yang hidup di sepanjang perairan Indonesia.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Petambak saat menunjukan teripang pasir hasil budidayanya di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Minggu (31/10/2021). 

Community Development Officer PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balongan, Astri Widayati mengatakan, budidaya berbasis IMTA ini akan membentuk suatu ekosistem sendiri di dalam empang.

Rumput laut berfungsi untuk menjernihkan air dan sebagai pakan ikan bandeng, kemudian kotoran dari ikan bandeng itu menjadi makanan untuk teripang pasir.

"Tapi sekarang kita baru ada ikan bandeng dan teripang yang sudah berjalan, insya Allah kedepannya juga ada rumput laut," ujar dia.

Bulan depan, disampaikan Astri Widayati, selain memanen teripang pasir, para petambak juga akan memanen ikan bandeng.

Harga Jual Tinggi dan Baik Untuk Kesehatan

Kandungan dari teripang rupanya memiliki profil nutrisi yang mengesankan untuk kesehatan tubuh manusia, seperti protein, lemak, vitamin A, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), kalsium, dan magnesium.

Selain itu, teripang juga diketahui bersifat antikoagulan, antitumor, antijamur, dan antioksidan.

Sehingga tidak heran jika teripang ini kerap kali dimanfaatkan untuk pengobatan selain untuk dikonsumsi, khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Seperti mengatasi penyakit arthritis atau radang sendi, menurunkan kadar kolestrol darah, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, menghambat pertumbuhan sel kanker, mempercepat penyembuhan luka, serta menjaga kesehatan fungsi hati.

"Karena manfaat itu, banyak juga yang mencari teripang buat obat selain untuk konsumsi," ujar Area Manager Communication, Relation and CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balongan, Imam Rismanto.

Meski belum pernah panen, pihaknya optimis, teripang pasir bakal menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Indramayu, terlebih dengan harga jualnya yang tinggi.

Untuk sementara, penjualan teripang pasir ini akan dikirim ke wilayah Surabaya dan Sidoarjo untuk dijual ke pengepul di sana.

Membumikan Teripang Pasir di Pesisir Pantura Jabar

Teripang merupakan sumber daya hayati laut yang bernilai ekonomis tinggi dan mempunyai peluang pasar cukup baik. 

Banyaknya permintaan pasar ekspor dengan harga tinggi telah memicu masyarakat untuk membudidayakan teripang

Negara tujuan ekspor teripang di antaranya Jepang, China, Singapura, Hong Kong, Korea, Thailand, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa. 

Dalam buku Pedoman Umum Identifikasi dan Monitoring Populasi Teripang oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut tahun 2015 disebutkan, di dunia terdapat lebih dari 1.400 spesies timun laut dan sekitar 66 spesies di antaranya adalah teripang yang masuk dalam perdagangan.

Di Indonesia terdapat 350 spesies timun laut dan 54 spesies di antaranya adalah kelompok teripang yang diperdagangkan. 

Namun dari 54 spesies itu, baru 33 spesies yang sudah divalidasi penamaannya secara taksonomi.

Sebaran teripang sendiri di laut Indonesia banyak terdapat di sejumlah wilayah, beberapa di antaranya yang sudah terindentifikasi berada di Perairan Pantai Madura, Bali, Lombok, Aceh, Bengkulu, Bangka, Riau, dan sekitarnya.

Di Kabupaten Indramayu sendiri, walau memiliki garis pantai sepanjang 114 kilometer, teripang ini masih sulit ditemukan, sedangkan untuk budidaya bahkan tidak ada sama sekali.

Peluang inilah yang membuat PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balongan mencoba untuk mendorong para petambak di Desa Balongan melakukan budidaya.

"Budidaya ini adalah yang pertama di Kabupaten Indramayu, kita uji coba di tahun 2020 dengan teknis IMTA," ujar Area Manager Communication, Relation and CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balongan, Imam Rismanto.

Masih disampaikan Imam Rismanto, pendamping teknis yang ahli di bidang budidaya teripang juga sengaja dihadirkan untuk mengedukasi para petambak.

PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balongan menjalin kerjasama dengan para alumni perikanan Universitas Gajah Mada (UGM) dalam melakukan pendampingan.

Pendampingan tersebut mulai dari bagaimana cara pemeliharaan, mengatur makan, mengecek salinitas, dan lain sebagainya.

"Jadi betul-betul kita lakukan pendampingan, semoga kedepan mereka bisa mandiri dan dapat kita aplikasikan juga di tambak lain," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved