Ngeri Banget, Bom Mother of Satan Meledak di Gunung Ciremai, Terdengar Sampai 10 Kilometer
Khususnya, kepada orang yang dianggap mencurigakan dengan membawa barang-barang yang tak lazim ke desanya.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Fauzie Pradita Abbas
"Katanya begitu (terdengar sampai Desa Payung, Rajagaluh). Banyak yang mengira itu guludug, petir mau hujan," ujar Udi, seperti dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (5/10/2021).
Orang asing akan di-screening masuk ke kaki Gunung Ciremai
Pasca-penemuan bahan peledak di wilayahnya, Udi menyatakan, akan lebih intensif memerhatikan orang asing yang datang ke wilayahnya.
Khususnya, kepada orang yang dianggap mencurigakan dengan membawa barang-barang yang tak lazim ke desanya.
"Iya, saya juga sudah mengatakan kepada warga agar lapor jika ada orang yang datang, tapi tidak dikenal. Ini bentuk antisipasi saja, agar tidak terjadi lagi ditemukannya bahan peledak di desa kami," kata Udi.
Mengaku simpan peledak usai berikrar setia ke NKRI
Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10/2021).
Bahan peledak itu dimiliki oleh Imam Mulyana (31) yang merupakan narapidana teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap 2017 lalu.
Namun, baru Oktober 2021 ini, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.
Pengakuan itu keluar setelah ia menjalankan ikrar untuk sumpah setia ke NKRI dan Pancasila.
Imam mengaku menyimpan bahan peledak yang dikenal sebagai "The Mother Of Satan" karena ledakannya yang dahsyat itu di Kaki Gunung Ciremai di Majalengka.
Baca juga: Suara Terdengar Hingga 10 KM Saat Bom Bikinan Napi Teroris Insyaf Diledakan di Gunung Ciremai