Pemuda Ini Bingung Masjid Agung Indramayu Kosong Waktu Salat Jumat: Kirain Sudah Bisa Jumatan

Salah seorang jamaah, Angga Satrio (26) mengatakan, datangnya ia ke Masjid Agung Indramayu karena mengira Salat Jumat di masjid sudah diperbolehkan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Handhika Rahman/Tribuncirebon.com
Salah seorang jamaah di Masjid Agung Indramayu yang batal Salat Jumat berjamaah, Angga Satrio (26), Jumat (23/7/2021). 

Sejumlah tokoh agama pun diketahui sepakat dan turut mendukung upaya pemerintah tersebut.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Indramayu, H Warmin Permana mengatakan, adanya kebijakan tersebut merupakan ujian bagi umat beragama.

Namun, harus ditanggapi dengan arif dan bijaksana. Pasalnya, regulasi itu dibuat pemerintah demi kebaikan rakyatnya sendiri.

Baca juga: Warga Indramayu Tak Boleh Salat Jumat dan Salat Idul Adha di Masjid Selama PPKM Darurat Berlangsung

"Oleh karena itu kepada komponen umat beragama mari kita bersabar diri menanggapi peraturan tersebut dengan arif dan bijak, kita turuti, kita patuhi demi menekan penyebaran Covid-19," ujar dia, Rabu (7/7/2021).

Hal yang sama disampaikan, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Indramayu, KH Juhadi Muhammad. 

Ia mengatakan, hal ini demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu.

"Oleh karena itu saya mengajak dan mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Indramayu khususnya warga nahdliyin untuk melaksanakan Salat Jumat dan Salat Iduladha termasuk salat-salat maktubah (salat lima waktu), lebih baik pelaksanaan salatnya di rumah saja," ujar dia.

KH Juhadi Muhammad mengatakan, adanya kebijakan ini bukan berarti umat muslim tidak diperbolehkan melaksanakan Salat Jumat dan Salat Iduladha di masjid.

Akan tetapi, lanjut dia, ini adalah upaya menghindari terjadinya kerumunan demi mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: Soal Larangan Salat Jumat dan Iduladha di Masjid Selama PPKM Darurat di Indramayu, Ini Kata PCNU

KH Juhadi Muhammad menyampaikan, kondisi serupa soal mebawahnya penyakit ini juga pernah terjadi di zaman Rasulullah dan para sahabat dahulu.

Maka dari itu, kepada kaum muslimin, ia meminta tidak perlu memperdebatkan soal ditiadakan sementara waktunya ibadah di masjid.

"Soal pelaksanaan salat, insya Allah walau di rumah, yang penting kita khusyuk, yang penting kita khidmat, hanya karena Allah. Insya Allah itu juga penuh pahalanya," ujar dia.

Hal senada juga diungkap Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Indramayu, Edi Fauzi. 

Ia juga mengajak kepada seluruh kader Ansor dan Banser untuk mematuhi PPKM Darurat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Termasuk menghindari kegiatan yang bersifat menimbulkan kerumunan.

“Mari kita lebih banyak tinggal di rumah. Sholat berjamaah dengan keluarga, jaga imun dan iman. Mudah-mudahan dengan cara ini Covid-19 akan berlalu, sehingga kita bisa kembali melaksanakan aktifitas sosial keagamaan dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Baca juga: Wilayah Zona Merah dan Oranye di Jabar Dilarang Gelar Salat Iduladha di Masjid dan Lapangan

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved