Pasien Covid-19 di Kota Cirebon Bakal Dirawat di Tenda Darurat, Ini Kebijakan Pemkot Jika Outbreak
Pemkot Cirebon menyiapkan tenda darurat untuk merawat pasien Covid-19. Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi: tenda darurat itu disiapkan jika outbreak
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pemkot Cirebon menyiapkan tenda darurat untuk merawat pasien Covid-19.
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, tenda darurat itu disiapkan untuk kondisi outbreak.
Yakni, ketika ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit se-Kota Cirebon penuh sehingga tidak dapat lagi menampung pasien.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Cirebon Tambah Kapasitas Ruang Isolasi Pasien Covid-19
Baca juga: LIHAT Bagian-bagian Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Berhasil Diangkat, TNI: Alami Perubahan Bentuk
"Tapi, kami sangat berharap semoga tidak terjadi outbreak," kata Agus Mulyadi saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (19/5/2021).
Ia mengatakan, tenda darurat itu bakal didirikan di Hotel Ono's yang disewa Pemkot Cirebon sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Pihaknya memastikan telah mendapatkan izin dari manajemen hotel yang berada di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, tersebut untuk mendirikan tenda darurat.
Rencananya, ada dua tenda darurat yang akan didirikan Pemkot Cirebon di Hotel Ono's manakala terjadi outbreak.
Baca juga: Korban PHK Tak Sesuai Aturan, Buruh Perempuan PT BCKL Gugat Perusahaan Rp 28 Miliar, Ini Putusannya
Baca juga: INTIP Ramalan Zodiak Besok Kamis 20 Mei 2021: Beberapa Zodiak Akan Mengalami Hal Buruk
Masing-masing tenda darurat itupun berkapasitas 10 orang, sehingga dalam sekali waktu ada 20 pasien Covid-19 yang dirawat.
"Mudah-mudahan kondisi tersebut tidak terjadi, meski saat ini kami telah bersiap-siap," ujar Agus Muluyadi.
Agus juga memastikan hingga kini tingkat keterisian Hotel Ono's masih aman untuk merawat pasien Covid-19.
Saat ini, dari 54 tempat tidur yang disiapkan, baru 25 tempat tidur yang ditempati pasien Covid-19.
Tambah Ruang Isolasi
Pemerintah Kota Cirebon menambah kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan kasus pascalebaran.
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, ruang isolasi tersebut disiapkan bagi warga yang terpapar Covid-19 setelah libur Idulfitri 2021.
Namun, menurut dia, sejauh ini tingkat keterisian ruang isolasi di Kota Cirebon tergolong aman.
Baca juga: Ini Cara Pemkot Cirebon dalam Mencegah Peningkatan Kasus Covid-19 Pascalibur Lebaran
Baca juga: Dampak Larangan Mudik 2021, Jumlah Pemohon SKCK Alami Penurunan Hingga 40 Persen dari Tahun Lalu
Bahkan, bed occupancy ratio (BOR) ruang isolasi pasien Covid-19 di Kota Cirebon hingga kini baru mencapai 45 persen.
"Kami harus tetap hati-hati, sehingga meminta rumah sakit untuk menambah ruang isolasi," ujar Agus Mulyadi saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (19/5/2021).
Ia mengatakan, sejumlah rumah sakit di Kota Udang juga dipastikan telah menambah kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19.
Misalnya, ruang isolasi RSD Gunung Jati yang merupakan milik pemerintah kini berkapasitas 140 tempat tidur dari sebelumnya 100 bed.
Selain itu, ruang isolasi RST Ciremai Kota Cirebon juga kini mempunyai 140 tempat tidur dari sebelumnya hanya 100 tempat tidur.
"Guest house dan lorong ruang isolasinya pun bisa digunakan menjadi tempat perawatan pasien Covid-19," kata Agus Mulyadi.
Agus menyampaikan, penambahan kapasitas ruang isolasi juga dibarengi upaya testing dan tracing tingkat mikro yang digencarkan Pemkot Cirebon untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Nantinya, Satgas Covid-19 tingkat RW akan melaporkan mana warga yang tidak kelihatan selama lima hari, dan mereka yang akan mengetesnya.
"Warga yang tidak muncul selama lima hari kemarin itu berarti mereka sudah keluar kota, sehingga langsung diminta untuk isolasi mandiri," ujar Agus Mulyadi.
Baca juga: INTIP Ramalan Zodiak Besok Kamis 20 Mei 2021: Beberapa Zodiak Akan Mengalami Hal Buruk
Baca juga: DIBUKA Lowongan Kerja di Pegadaian pada Mei 2021, Cek Posisi Apa Saja yang Ditawarkan
Langkah Pemkot Cegah Peningkatan Kasus Covid-19
Pemkot Cirebon tampaknya telah menyiapkan antisipasi peningkatan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran.
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, salah satu antisipasi yang disiapkan ialah mengintensifkan testing dan tracing tingkat mikro.
Menurut dia, hal itu sesuai arahan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, terkait penangan covid-19 pascalibur Idulfitri.
“Strategi ke depan, setiap pemerintah daerah diminta untuk anntisipasi hingga dua minggu ke depan," kata Agus Mulyadi saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Setelah Lebaran, Gunung Ciremai Diserbu Ratusan Pendaki, Ini Syarat dan Cara Daftar Daki CIremai
Baca juga: Tenggelam di Pantai Cirebon, Tubuh Suparto Ditemukan Tak Bernyawa di Pantai Sigranala Indramayu
Ia mengatakan, skema tersebut dikarenakan ada 1,4 persen atau sekitar 1,5 juta penduduk yang mudik saat lebaran kemarin.
Karenanya, Pemkot Cirebon akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat, dimulai dari testing dan tracing di tingkat RW.
Nantinya, Satgas Covid-19 tingkat RW akan melaporkan mana warga yang tidak kelihatan selama lima hari, dan mereka yang akan mengetesnya.
"Warga yang tidak muncul selama lima hari kemarin itu berarti mereka sudah keluar kota, sehingga langsung diminta untuk isolasi mandiri," ujar Agus Mulyadi.
Baca juga: 40 Pemudik Jalani Rapid Test Antigen di Pos Penyekatan Jalan Kalijaga Kota Cirebon, Ini Hasilnya
Baca juga: Terungkap Hasil Rapid Test Antigen di Cirebon Dua Pemudik Asal Kuningan dan Brebes Positif Covid-19
Selain itu, testing juga bakal digelar di sejumlah pusat perbelanjaan dan keramaian se-Kota Cirebon.
Sebab, di masa libur Lebaran tempat-tempat itupun dikunjungi banyak orang, bahkan tidak menutup kemungkinan adanya warga luar Kota Cirebon.
"Pusat perbelanjaan jangan sampai menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19," kata Agus Mulyadi. (Tribuncirebon.com)