Kesehatan

Bolehkah Penderita Diabetes Buka Puasa dengan Kurma? Bahaya untuk Kesehatan atau Tidak?

Sebelum membahas boleh tidaknya penderita diabetes makan kurma, ada baiknya Anda mengetahui nutrisi buah kurma.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribunnews.com
Ilustrasi Buah Kurma: Bolehkah Penderita Diabetes Buka Puasa dengan Kurma? Bahaya untuk Kesehatan atau Tidak? 

TRIBUNCIREBON.COM - Bolehkah penderita diabetes makan kurma atau berbuka puasa dengan buah kurma?

Sebagai umat muslim disunnahkan berbuka puasa Ramadan dengan buah kurma atau dengan yang manis-manis.

Buah kurma adalah salah satu buah bercita rasa manis yang mengandung gula alami.

Namun, kandungan gula dalam kurma membuat penderita diabetes ragu-ragu untuk mengonsumsi kurma.

Sebelum membahas boleh tidaknya penderita diabetes makan kurma, ada baiknya Anda mengetahui nutrisi buah kurma.

Baca juga: Berbuka Puasalah dengan Segelas Air Putih dan 3 Butir Kurma, Ini Manfaat Kurma untuk Kesehatan

Baca juga: Inilah Menu Berbuka Puasa yang Disukai Nabi Muhammad SAW Selain Kurma yang Baik untuk Kesehatan

Melansir Healthline, rasa manis dalam buah kurma berasal dari fruktosa.

Zat ini adalah gula alami yang ditemukan dalam buah.

Dalam 24 gram kurma, terdapat 67 kalori dan 18 gram karbohidrat, dan 2 gram serat (setara delapan persen kebutuhan serat harian tubuh).

Selain itu, kurma juga mengandung zat gizi penting bagi tubuh lain di antaranya magnesium, potasium, mangan, tembaga dan vitamin B-6.

Kendati kurma termasuk buah yang tinggi karbohidrat dan perlu hati-hati dikonsumsi penderita diabetes, namun kandungan seratnya menguntungkan pengidap diabetes.

Pasalnya, serat dapat membantu untuk memperlambat proses penyerapan karbohidrat dalam tubuh.

Semakin lama karbohidrat dicerna dalam tubuh, semakin kecil kemungkinan gula darah langsung melonjak setelah makan suatu asupan.

Ilustrasi <a href='https://cirebon.tribunnews.com/tag/buka-puasa' title='buka puasa'>buka puasa</a> dan sahur dengan <a href='https://cirebon.tribunnews.com/tag/kurma' title='kurma'>kurma</a>

Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurma(SHUTTERSTOCK/GORKEM DEMIR)

Selama ini, untuk menakar efek karbohidrat pada kadar gula darah digunakan indeks glikemik.

Indeks glikemik diukur pada skala 0 sampai 100.

Kadar karbohidrat asupan disebut rendah saat indeks glikemik di bawah 55 dan tinggi saat kadarnya di atas 70.

Dengan kata lain, makanan dengan indeks glikemik rendah tidak menyebabkan insulin dan gula darah naik secara signifikan.

Penderita diabetes umumnya lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, agar gula darahnya tidak melonjak.

Kabar baiknya, kurma memiliki indeks glikemik rendah.

Dalam satu studi yang meneliti lima jenis kurma, kadar indeks glikemiknya antara 44 dan 53.

Dengan kata lain, kurma untuk penderita diabetes sah-sah saja asalkan dikonsumsi tidak berlebihan.

Baca juga: Awas Jangan Terlalu Sering Berbuka Puasa dengan Gorengan, Bisa Bahayakan Kesehatan Tubuh

Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar Sesuai yang Diajarkan Rasulullah SAW, Baca Mulai 10 Hari Terakhir Ramadan

Rekomendasi kurma untuk penderita diabetes

Ilustrasi <a href='https://cirebon.tribunnews.com/tag/kurma' title='kurma'>kurma</a> Halawi kering.

Ilustrasi kurma Halawi kering. (SHUTTERSTOCK/YELLOW CAT)

Melansir Live Strong, penderita diabetes secara umum (tanpa komplikasi penyakit gagal ginjal, dll) dapat mengonsumsi segala jenis buah dengan takaran di bawah 15 gram karbohidrat.

Untuk buah segar yang banyak kandungan air seperti melon, jeruk, atau pir, takaran tersebut umumnya bisa lebih banyak.

Namun, untuk buah kering seperti kurma, batasan konsumsinya tidak boleh berlebihan.

Penderita diabetes disarankan makan kurma tidak lebih dari tiga butir sehari.

Cara mengonsumsi kurma untuk penderita diabetes juga tak boleh asal-asalan.

Baiknya, tiga butir buah kurma tidak dikonsumsi sekaligus.

Akan tetapi, makan satu satau dua butir kurma terlebih dahulu.

Sisanya bisa menyusul selang beberapa waktu.

Jika penderita diabetes masih ragu-ragu gula darah melonjak setelah makan kurma, konsumsi buah bercita rasa manis ini saat beraktivitas atau berolahraga.

Umumnya, tubuh membutuhkan gula saat beraktivitas yang membakar kalori ekstra.

Baca juga: Larangan Mudik Tak Diindahkan Jalur Pantura Indramayu Mulai Terlihat Pemudik Melintas Pulang Kampung

Baca juga: Ibunda Kolonel Laut Harry Setiawan Berharap Jenazah Putranya dan ke 53 Awak Kapal Bisa Ditemukan

Berita lain terkait Penyakit Diabetes

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved