Banyak yang Salah Kaprah Soal Metode Kontrasepsi Vasektomi, Dokter Ungkap Faktanya

Masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentang metode kontrasepsi vasektomi. Ini penjelasannya

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
VASETOMI - Dokter ahli fertilitas yang menangani pasien vasektomi dalam layanan kesehatan di Pos Kesehatan Kodim 0617 Majalengka, dr Arief Setiawan 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Masih banyak masyarakat yang salah kaprah tentang metode kontrasepsi vasektomi.


Padahal, metode ini justru menjadi salah satu cara yang efektif untuk pengendalian kelahiran, khususnya bagi pria yang sudah tidak ingin menambah jumlah anak.


Hal itu disampaikan langsung oleh dokter ahli fertilitas yang menangani pasien vasektomi dalam layanan kesehatan di Pos Kesehatan Kodim 0617 Majalengka, dr Arief Setiawan dalam kegiatan yang turut dihadiri Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, Senin (21/4/2025). 


"Vasektomi itu metode kontrasepsi untuk pria. Di mana kita mengikat saluran sperma, saluran ejakulasi di kiri dan kanan."


"Itu ditutup sehingga yang sudah menjalani vasektomi ini tidak akan bisa membuahi (sel telur)," ujar Arief. dokter.

Baca juga: Puting Beliung Terjang Pamulihan Sumedang, Warga Diimbau Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi


Ia menjelaskan, proses vasektomi tergolong cepat dan minim risiko.


"Prosesnya sebentar, bisa 10 menitan. Vasektomi ini tanpa pisau. Kita hanya menggunakan klem."


"Jadi, tidak dijahit, tidak ada sayatan, tidak ada pakai pisau bedah," ucap dokter yang bertugas di Rumah Sakit Melinda tersebut.


Meski minim risiko, pasien tetap diimbau untuk menjaga kebersihan pasca-tindakan.


“Risikonya ya pendarahan atau kalau misalnya kebersihannya kurang bagus bisa terinfeksi. Tapi ini sangat jarang terjadi, di bawah 1 persen."


"Walaupun begitu, kami tetap pastikan keamanan, nyaman, dan sehat,” jelas dia.


Ada juga anggapan keliru yang menyebut vasektomi bisa menurunkan gairah atau keperkasaan pria. Hal ini ditegaskan tidak benar.

Baca juga: Kuwu di Majalengka Ini Jadi Peserta Vasektomi, Ternyata Terinspirasi Dari Bapaknya Sendiri


“Berdasarkan penelitian dan jurnal, keperkasaan tidak berkurang, bahkan lebih percaya diri."


"Libido meningkat, ereksi bertambah. Jadi, justru lebih baik karena sudah tenang,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved