VIDEO - Pergerakan Tanah di Tarikolot Majalengka Makin Parah, Ancam Permukiman Warga di Bawahnya

badan jalan ada yang bergeser sekitar 1-2 meter ke arah selatan hingga semakin dekat dengan permukiman warga.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pergerakan tanah di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka semakin parah.

Hal itu dikhawatirkan pemukiman warga di bawahnya terancam tertimbun.

Sudah sejak sebulan terakhir, ruas jalan antara Desa Sidamukti dengan Blok Tarikolot memang sudah mengalami pergerakan tanah.

Baca juga: Download Lagu Tanpa Batas MP3, Cover Amanda Manopo OST Sinetron Ikatan Cinta RCTI, Dengerin Suaranya

Baca juga: Dua Orang Pemalak di Cimenyan Dikeroyok Warga, Seorang di Antaranya Tewas di Lokasi Kejadian

Baca juga: Dimaki-maki dengan Kata-kata Kasar, Koswara yang Digugat Anaknya Itu Sakit Hati, Lapor ke Polda

Namun, hari demi hari, pergerakan tanah tersebut semakin parah.

Pantauan Tribun di lokasi, badan jalan sudah terlihat patah-patah di beberapa titik sepanjang 25 meter.

Bahkan, badan jalan ada yang bergeser sekitar 1-2 meter ke arah selatan hingga semakin dekat dengan permukiman warga.

Padahal, semula badan jalan menempel ke bibir tebing Cileuweung.

Namun kini, bergeser ke arah selatan hingga memperlebar badan jalan.

Wakapolsek Majalengka Kota, Iptu Agus Purwanto mengatakan pergerakan tanah tersebut sudah terjadi kurang lebih keempat kalinya.

Pertama, terjadi pada tahun 1982 yang mana terjadi longsor dari tebing menutup jalan dan sebagian pemukiman.

"Lalu, 10 tahun lalu, pergerakan tanah lebih parah merusak sekitar belasan rumah dan pergerakan tanah terjadi di perkebunan hingga cukup luas," ujar Agus saat ditemui di lokasi, Senin (25/1/2021).

Pada awal tahun juga, jelas dia, pergerakan tanah kembali mengancam pemukiman warga.

Namun, warga berinisiatif membuang air yang berada di tebing agar tidak ada gerakan tanah yang semakin parah.

Menurutnya, peristiwa pergerakan tanah itu membuat Blok Cibadak yang berada di sisi barat lokasi bencana, kini hanya dihuni oleh 10 KK.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved