Demo Buruh di Indramayu
Di Sela-sela Demo, Buruh di Indramayu Curhat Soal UMK, Sebut Pemerintah Harus Tahu Ini
Aksi tersebut sebagai buntut tidak direkomendasikannya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Indramayu 2021 untuk naik.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Koordinator Aksi, Hadi Haris Kiyandi mengatakan, besaran 8,51 persen ini diinginkan para buruh mengingat laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Indramayu terus mengalami kenaikan.
"Tahun 2020 saja kita naik 8,51 persen, sejatinya itu untuk kebutuhan hidup layak teman-teman belum tercukupi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Hadi Haris Kiyandi menilai, UMK di Kabupaten Indramayu sangat kecil jika dibanding daerah lain.
Jika UMK Indramayu 2021 tidak naik, menurutnya hanya akan menyengsarakan kaum buruh.
Lanjut dia, UMK Indramayu 2020 sebesar Rp 2.297.931,11 per bulan pun hanya layak bagi buruh yang masih lajang.
Sedangkan buruh yang sudah berumah tangga kesulitan memenuhi kebutuhan layak bagi keluarganya.
"Padahal Indramayu itu kaya dengan minyak dan gas (Migas), seharusnya pemerintah merekomendasikan agar UMK naik," ucapnya.
Baca juga: Buruh di Indramayu Minta Pemerintah Naikkan UMK 2021 Sebesar 8,51 Persen: Indramayu Itu Kaya Lho
Baca juga: Breaking News: Buruh di Indramayu Kepung Pendopo, Kecewa UMK 2021 Gak Naik, Lanjut Usai Salat Jumat