Jodi Si Bocah Viral

Masih Ingat Jodi? Bocah Kuningan yang Viral Itu Belum Mendapat Bantuan dari Pemerintah Saat Pandemi

Walau begitu Rakum berharap, bantuan bisa dirasakan keluarganya untuk melanjutkan aktivitas dalam kehidupan

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Ahmad Ripai
Jodi, bocah yang sempat viral beberapa waktu lalu, tinggal bersama kakek dan neneknya. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Keluarga Jodi di Desa Marga Bakti Kecamatan Kadugede Kuningan Jawa Barat, belum mendapat bantuan dari pemerintah. Jodi (7) adalah pelajar SD dari keluarga tak mampu sempat ramai di kalangan masyarakat hingga viral di sosial media beberapa waktu lalu.

“Bantuan dari mana?” kata Rakum (64, kakek Jodi saat ditemui rumahnya desa setempat, Rabu (20/5/2020).

Alasan tak diberikan bantuan, Rakum mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui persis proses penerimaan bantuan tersebut datang gimana.

“Gak tahu pak, harus gimana. Padahal tetangga saya punya motor dapat uang bantuan sebesar Rp 600 ribu,” ungkap Rakum.

Saat ditanya apakah sudah melapor kepada pemerintah desa, Rakum menjawab bahwa untuk hal itu tidak mau melakukannya.

“Ah biarin saja pak, namanya orang bodoh iya memang begini,” kata dia.

Walau begitu Rakum berharap, bantuan bisa dirasakan keluarganya untuk melanjutkan aktivitas dalam kehidupannya.

“Mungkin ke depannya kami dapat bantuannya juga pak,” katanya.

Kania Dewi, Pemeran Intan Preman Pensiun 4 Bocorkan Adegan di Ranjang Bersama Willy, Warganet Kepo

Ruswan Latuconsina Ngotot Mau Polisikan Andre Taulany dan Rina Nose: Enggak Ada yang Hubungi Kita

Jam 6 Pagi Aparat Desa di Indramayu Kembalikan Duit Rp 500 Ribu Milik Janda Tua Sutinah, Ini Katanya

Rakum menceritakan saat sebelumnya bantuan datang saat Jodi masuk sebagai peserta didik beberapa tahun lalu.  ”Kebetulan itu juga sempat ramai dan bantuan darimana pun pada datang,” ujarnya.

Saat itu banyak bantuan datang dan untuk keperluan Jodi dalam mendapat hak sebagai peserta didik.
“Iya waktu itu bantuan datang dan Jodi pun bisa sekolah hingga saat ini,” katanya.

Rakum menceritakan, untuk memenuhui kebutuhan hajat hidup, ia biasa bekerja cari kayu bakar untuk dijual. Tidak mungkin dengan jumlah pendapatan besar dari hasil usahanya, Rakum kerap bantuan kasih sayang dari lingkungan masyarakat sekitar.

”Biasanya ada orang yang memberi makan,” katanya.

Melihat kondisi rumah yang berukuran sempit, kata Rakum, dirinya bersyukur bisa berteduh setiap harinya.

“Ya lumayan saja pak, ini juga rumah dapat bantuan dari pemerintah,” katanya.

Rakum mengatakan, belakangan kondisi bangunan rumah miliknya terancam roboh akibat pasangan fondasi ambles.

“Kalau melihat tanah ambles samping rumah ini, suka khawatir tempat tinggal saya ambruk,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga lainnya, Rakum mengatkan, memang semua berkecukupan untuk memenuhui kebutuhan seketika. “Kami masak saja menggunakan tungku,” katanya. 

Ingin Sekolah

Beberapa waktu lalu sempat viral bocah 7 tahun di Kadugede Kuningan. Bocah berusia 7 tahun tampak berjalan memasuki SDN Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Rabu (31/7/2019).

Wanita berkerudung terlihat menyambut bocah lelaki bernama Jodi itu di sekolah. Selanjutnya Jodi pun dimandikan dan pakaian lusuh yang dikenakannya diganti seragam merah putih.

Jodi mengenakan sepatu dan tas seperti murid-murid lainnya kemudian masuk ke kelas. Rupanya ada alasan tersendiri mengapa Jodi harus dimandikan di sekolah.

Rumah Jodi di Dusun Pahing, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, tidak memiliki toilet.

"Makanya mandi dan bersih-bersih di sekolah, saya yang mengurusnya," kata guru SDN Margabakti, Atun Rohayatun kepada Tribun Jabar, Rabu (31/7/2019).

 Kisah Jodi, Bocah SD di Kuningan yang Memprihatinkan, di Rumah Tak Ada Toilet, Makannya Nasi Garam

 Kisah Nenek Inar Penjual Kue Keliling Naik Haji, Menabung 15 Tahun, Terkejut Namanya Terdaftar

Ia mengatakan, seragam dan perlengkapan sekolah yang dipakai Jodi juga ternyata disediakan oleh guru-guru SDN Margabakti. Pasalnya, Jodi berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal bersama kakek, nenek, serta dua kakaknya.

Jodi sendiri pada mulanya tidak bersekolah seperti kakaknya yang bernama Dayat (19) dan Mulya (15). Menurut Atun, Jodi sering terlihat jajan di sekitar sekolah dan mengenakan pakaian kotor. Dari situlah guru-guru berinisiatif mengajak Jodi bersekolah di SD tersebut.

"Pas mau diajak sekolah itu Jodi datang agak siang, padahal biasanya pagi," ujar Atun Rohayatun.

Saat itu, menurut dia, Jodi sempat menolak. Namun, Atun berdalih jajanan yang dibeli Jodi dibawa masuk ke sekolah. Jodi pun menurutinya dan mengikuti Atun untuk masuk ke dalam sekolah hingga kemudian dimandikan karena mengakui dirinya belum mandi.

Selanjutnya Jodi pun dipakaikan seragam dan diberi makan. Atun mengatakan, saat itu Jodi sangat lahap menyantap makanannya.

"Saya antar dia pulang, karena ingin bilang ke neneknya agar besok Jodi sekolah lagi," kata Atun Rohayatun.

Menyedihkan! Bocah Berusia 7 Tahun di Kuningan Bersekolah Tanpa Pakaian Layak dan Tanpa Alask Kaki.
Menyedihkan! Bocah Berusia 7 Tahun di Kuningan Bersekolah Tanpa Pakaian Layak dan Tanpa Alask Kaki. (ISTIMEWA)

Namun, Atun mengaku terkejut melihat kondisi rumah Jodi yang dinilai memprihatinkan itu. Pasalnya, rumah berukuran kira-kira 3 x 6 meter itu hanya disangga tiang kayu.

Atap plafonnya juga tampak berlubang di sana-sini sehingga dipastikan membuat air hujan mudah masuk ke dalam rumah. Rumah yang berada di atas bukit itu pun harus ditempuh dengan berjalan kaki karena melewati jalan setapak.

"Enggak ada lemari di rumah itu, baju-bajunya bertumpuk di kamarnya," ujar Atun Rohayatun.

Kisah Jodi ini jadi viral lantaran Atun mengunggahnya di akun Instagramnya. Begini tulisan Atun selengkapnya

"Ingin cerita sedikit tentang muridku jodi.

Jodi anak kelas 1 yg baru masuk hari ini, padahal sekolah udah berjalan satu minggu.

Dia tu maf ya termasuk anak yg terlahir dari keluarga kurang mampu,

awal nya dia ga sekolah tapi dia sering main ke sekolah dengan memakai baju kotor dan tanpa memakai sandal,

awalnya disuruh sekolah dia ga mau, tapi singkat cerita dia di bujuk untuk sekolah dan ahirnya mau,

hari senin kemarin kepsek ku menyuruhku dan bu@dinywd untuk membelikan seragam sekolah.

Hari selasa saya dan bu diny uda ga sabar pengen ketemu jodi, eh di tungguin dia ga datang ke sekolah,

tapi setelah di tungguin sekitar jam 8 nan dia datang ke sekolah dan jajan,

saya langsung nyamperin dia soalnya greget pengen mandiin dia ,

awalnya dia ga mau di ajak ke atas dan di mandiin tapi setelah di bujuk pake makanan dia langsung mau di mandiin dan mau sekolah.

Jodi saat akan berangkat sekolah dari rumahnya di Dusun Pahing, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Rabu (31/7/2019).
Jodi saat akan berangkat sekolah dari rumahnya di Dusun Pahing, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Rabu (31/7/2019). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Saya langsung mandiin dia dan memakaikan seragam barunya itu, keliatan seneng banget dia pake baju baru padahal itu baju sekolah.

 Terus saya ngasih dia sarapan pake nasi kuning sama daging ayam, pas saya suapin kaya menikmati banget makanannya, 
saya iseng nanya ke jodi, jodi enak ga ? Trus dia jawab enak. Saya tanya lagi suka makan daging ayam engga?

Dan dia jawab tara da emam nage jeung lauk asin bae di situ saya langsung sedih banget pokonya ga tau mau bilang apa lagi.

Abis sarapan di suruh masuk kekelas dan dia senyum terus kaya yang bahagia banget.

Bel pulang bunyi, ak kepo dong ingin tau rumahnya, pas pulang sengaja aku anterin dia pulang, dan yaallah rumahnya di kebon, 
jalannya susah usrak asruk banyak rumputnya pokonya, dan saya ga percaya sampe nanya jodi serius ke sini rumahnya ?

Dan pas nyampe rumahnya tambah sedih lagi karna kotor banget, pas aku mau gantiin dia baju 
karna bajunya buat besok sekolah lagi aku bingung dong mau ngegantiin pake baju apa soalnya ga ada dan ga tau bajunya di mana.


Kebetulan dia tinggal bareng neneknya yang udah tua,dan pas saya kerumahnya neneknya lagi ke kebun dan dia katanya mau nyusulin ke kebun.

Sumpah demi apapun di situ pengen nangis sampe melongo aja, ak cuma bilang sing aya milik rejekina soleh,sing rajin sekolah.

besok beli sepatu sama tasyah & dia senyum," tulis Atun. (Tribun Jabar/Widia Lestari)
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved