Berita Majalengka Hari Ini
Permintaan Melonjak Akibat MBG, Harga Telur Ayam di Majalengka Naik Jadi Rp32 Ribu per Kg
Harga telur ayam ras di Kabupaten Majalengka kembali mengalami kenaikan sejak Kamis (9/10/2025). Di tingkat eceran, harga telur kini mencapai Rp32.000
Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Kontributor Adim Mubaroq
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA – Harga telur ayam ras di Kabupaten Majalengka kembali mengalami kenaikan sejak Kamis (9/10/2025). Di tingkat eceran, harga telur kini mencapai Rp32.000 per kilogram, sementara di tingkat grosir mencapai Rp31.000 per kilogram.
Kenaikan sekitar Rp1.000 per kilogram ini terjadi akibat meningkatnya kebutuhan telur untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sejumlah wilayah. Para peternak kini lebih banyak menyuplai ke program tersebut karena adanya kerja sama resmi dengan penyelenggara Menu Beragam Bergizi dan Seimbang (MBG).
“Sudah beberapa bulan ini kami rutin memasok telur ke empat SPPG di Majalengka. Setiap SPPG butuh sekitar 1,5 ton per minggu,” ujar Nur Man, peternak ayam petelur asal Kecamatan Talaga, Minggu (12/10/2025).
Baca juga: Program MBG di Kabupaten Bandung: Wujud Komitmen Bersama Membangun Generasi Emas Indonesia
Menurutnya, kerja sama tersebut memang sedikit mengurangi pasokan ke pelanggan biasa, namun pihaknya tetap menjaga suplai untuk pedagang grosir.
“Pasokan ke grosir tetap kami usahakan lancar, karena mereka bayar kontan. Kalau SPPG, pembayarannya seminggu sekali,” katanya.
Peternak lain, Maman, menambahkan bahwa mereka tetap berupaya memenuhi kebutuhan pasar tradisional meskipun produksi kandang terbatas. Ia sering berkoordinasi dengan peternak lain dalam organisasi Unggas Indonesia untuk menjaga kestabilan harga.
Baca juga: SPEKTAKULER! Ribuan Penonton Histeris saat Band Kotak Konser, Tantri Sebut Ini Karaoke Bareng
“Kalau stok di kandang saya kurang, biasanya saya ambil dari peternak di Desa Sunia, Kareo, Cinambo, atau Sukalaya. Harga di kami rata-rata sama, tapi kalau beli ke Onrojo lebih mahal selisihnya Rp1.000,” ujarnya.
Maman memperkirakan harga telur akan terus naik karena permintaan meningkat seiring bertambahnya jumlah SPPG di berbagai kecamatan.
“Di Argapura saja sudah ada empat SPPG. Permintaan pasti tinggi, dan harga cenderung naik terus,” ucapnya.
Baca juga: Program MBG di Kabupaten Bandung: Wujud Komitmen Bersama Membangun Generasi Emas Indonesia
Sementara itu, Usman, pedagang grosir telur di Pasar Sindangkasih, menyebutkan kenaikan harga di pasaran mulai terasa sejak Kamis pagi setelah pemasok menaikkan harga sebesar Rp2.000 per kilogram.
“Pasokan dari Majalengka saja tidak cukup, jadi kami ambil dari Jawa Tengah. Memang kualitasnya beda, tapi ukurannya besar-besar karena ayamnya tua,” tuturnya.
Di sisi lain, pembeli mulai mengeluhkan kenaikan harga tersebut. Suarnih, warga Majalengka yang berbelanja di kios Usman, mengaku kaget karena harga terus melonjak.
Baca juga: Angka Kemiskinan di Majalengka Turun, 5.900 Warga Keluar dari Garis Kemiskinan Tahun 2025
“Saya biasanya beli setengah kilo, tapi sekarang cuma seperempat kilo saja. Tawar menawar terus, minta Rp7.500 per seperempat kilo,” keluhnya.
Kenaikan harga telur juga diperkirakan akan memicu kenaikan harga pakan. Saat ini, harga jagung sebagai bahan utama pakan sudah mencapai Rp6.800 per kg di tingkat petani dan Rp7.000 per kg di tingkat peternak atau pabrik.
Korsleting Listrik Diduga Sebabkan Kebakaran Rumah di Lemahsugih, Kerugian Capai Rp70 Juta |
![]() |
---|
Angka Kemiskinan di Majalengka Turun, 5.900 Warga Keluar dari Garis Kemiskinan Tahun 2025 |
![]() |
---|
Kemiskinan Majalengka Turun, Bupati Eman Suherman Tegaskan Komitmen Pengentasan hingga ke Desa |
![]() |
---|
Bupati Majalengka Eman Ikuti Ngaji Kitab Kuning dan Resmikan Rumah Joglo Sholawat |
![]() |
---|
Seluruh Dapur MBG di Majalengka Belum Miliki SLHS, Ini Tanggapan Koordinator SPPG Majalengka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.