Berita Kuningan Hari Ini

Wisata Kuliner di Jalan Lingkar Timur Kuningan Berpotensi Dongkrak PAD Meski Diwarnai Kasus Korupsi

Wisata Kuliner di Jalan Lingkar Timur Kuningan Berpotensi Dongkrak PAD Meski Diwarnai Kasus Korupsi

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Dok. Humas Pemda Kabupaten Kuningan
JALAN LINGKAR TIMUR KUNINGAN- Jalan lingkar timur Kuningan yang kini menjadi lokasi strategis bagi komunitas motor, juga menjadi lintasan baik bagi para pesepeda. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Di balik kasus dugaan korupsi pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan yang tengah menjadi sorotan, kawasan tersebut justru berkembang menjadi magnet baru bagi masyarakat dan wisatawan.

Sejumlah lapak kuliner bermunculan, menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata kuliner baru di Kabupaten Kuningan.

Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kuningan, Laksono Dwi Putranto, menyebutkan saat ini sudah ada beberapa titik kuliner yang masuk dalam pengawasan dan pembinaan pemerintah daerah.

Di antaranya Dapur Fortune, Fasaya Cafe, Tresha, Fatening, Kedai Ananda 72, Sate Hade, Rest Area Bang Kumis, dan Warung Sunda Alam Rainbow.

Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025: Makna Shalat sebagai Pilar Agama dan Kedamaian Batin

Jalan Lingkar Timur sendiri merupakan proyek jangka panjang yang digagas sejak era Bupati Aang Hamid Suganda (alm), kemudian dilanjutkan oleh Hj. Utje Ch. Suganda (almh) dan diteruskan pembangunannya hingga rampung di masa Bupati Acep Purnama (alm). Kini, jalan tersebut menghubungkan Desa Caracas hingga Ancaran dan menjadi salah satu jalur penting dengan ikon Tugu Sajati.

Meski demikian, status kepemilikan dan tanggung jawab perawatan jalan masih belum jelas. Khadafi Mufti, Kabid Prasarana dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kuningan, mengatakan hingga kini belum diketahui pasti apakah jalan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, provinsi, atau Dinas PUTR Kuningan.

“Kami tetap melakukan perawatan di bagian penerangan jalan umum agar pengguna jalan merasa nyaman,” ujarnya. Saat ini terdapat 437 titik lampu PJU, terdiri dari 39 titik bertenaga surya dan 398 titik program Kuningan Caang. Namun, hanya 15 titik PJU tenaga surya yang masih aktif, sisanya mati karena berbagai faktor teknis.

Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025: Ciri-Ciri Taubat yang Diterima di Sisi Allah

Khadafi menambahkan, selain status jalan yang belum jelas, jalur Lingkar Timur juga tergolong rawan kecelakaan karena bentangan jalan yang panjang dan lurus, sehingga sering memicu kelalaian pengemudi.

Sementara itu, kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan terus berlanjut. Sekretaris Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Kuningan, Apep Kusmara, telah ditetapkan sebagai tersangka bersama BG, pelaksana proyek pembangunan tahun anggaran 2017 senilai Rp29,4 miliar.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Wirdhanto Hadicaksono, menegaskan tidak menutup kemungkinan akan muncul tersangka baru berdasarkan fakta persidangan. Dari hasil penyidikan, ditemukan kerugian negara mencapai Rp1,2 miliar, dengan sebagian dana telah dikembalikan ke kas negara.

Baca juga: Harga Emas Antam di Bandung dan Cimahi Hari Ini 13 November 2025 Melesat Tajam Jadi Segini

Meski diwarnai persoalan hukum, potensi ekonomi dari geliat wisata kuliner di sepanjang Jalan Lingkar Timur dinilai mampu memberi angin segar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kuningan. Pemerintah pun berencana melakukan pembinaan agar kawasan tersebut bisa dikelola lebih tertata dan berkelanjutan.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved