Khutbah Jumat

NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025: Makna Shalat sebagai Pilar Agama dan Kedamaian Batin

Jika salat ditegakkan, maka agama akan tegak, jika salat ditinggalkan, maka agama pun akan runtuh. 

Penulis: Sartika Harun | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Istimewa
NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025: Makna Shalat sebagai Pilar Agama dan Kedamaian Batin 

TRIBUNCIREBON.COM - Berbicara tentang salat, ibadah ini kerap disebut sebagai tiang agama karena menjadi pondasi utama yang menegakkan Islam dalam diri setiap Muslim.

Rasulullah SAW bersabda, “Salat adalah tiang agama. Siapa yang menegakkannya, maka ia menegakkan agama; dan siapa yang meninggalkannya, maka ia telah meruntuhkan agama” (HR. Baihaqi).

Dari sini dapat dipahami, apabila salat ditegakkan dengan baik, maka agama akan kokoh berdiri. Namun, jika salat diabaikan, runtuhlah sendi-sendi keimanan.

Baca juga: NASKAH Khutbah Jumat Besok 14 November 2025: Ciri-Ciri Taubat yang Diterima di Sisi Allah

Adapun pada Jumat lusa, tanggal 14 November 2025, umat Islam—khususnya kaum laki-laki yang beriman—akan kembali menunaikan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang dikenal sebagai Sayyidul Ayyam atau penghulu segala hari ini diyakini sebagai hari penuh berkah dan keutamaan.

Sebagai bekal menyambutnya, berikut naskah khutbah Jumat bertema “Salat sebagai Tiang Agama dan Penenang Hati serta Jiwa”, yang telah dirangkum Tribuncirebon.com dari berbagai sumber.

Baca juga: Materi Khutbah Jumat Terbaru: Pentingnya Menjaga Diri dari Hawa Nafsu yang Buruk

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Hadirin Rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt dengan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Di antara perintah utama bagi manusia di bumi ini adalah beribadah kepadanya. Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an surat Adz-Dzariyat Ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku," [Az - Zariyat: 56]

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata ibadah memiliki makna perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah swt yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Di antara ibadah yang identik menunjukkan kebaktian umat Islam pada Allah swt adalah ibadah shalat.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved